WE ARE AGENT OF CHANGE

Apa yang terlintas dalam benak kita ketika berbicara tentang “mahasiswa”?  Dulu, jika berbicara tentang mahasiswa berarti berbicara tentang perubahan, berbicara tentang perubahan berarti berbicara tentang mahasiswa.

Mahasiswa merupakan golongan terpelajar yang sangat disegani oleh masyarakat karena ikut andil besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari masa ke masa mahasiswa sangat berpengaruh dengan pemerintahan. Coba lihat saja pada masa orde baru tidak mungkin indonesia reformasi tanpa adanya mahasiswa. Mahasiswa saat itu berjuang gigih untuk menjadikan indonesia lebih baik. Kebobrokan pada masa itu tidak bisa dihindari oleh semua rakyat di negeri ini.
Hal tersebut merupakan hal yang wajar, mengingat berbagai gelar dan status yang disandangkan kepadanya, yaitu sebagai agen perubahan (agent of change), iron stock dan social control.
Mahasiswa sebagai agent of change memiliki artian bahwasanya mahasiswa  terbuka dengan segala perubahan yang terjadi di tengah masyarakat sekaligus menjadi subjek dan atau objek perubahan itu sendiri. Dengan kata lain mahasiswa adalah aktor dan sutradara dalam sebuah pagelaran bertitelkan perubahan.

Karena Penikaman dan kebisuan untuk mengungkap tabir dan kurangnya kebebasan dalam menyampaikan aspirasi menimbulkan gejolak yang buruk bagi pemerintah RI. Perilaku Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (KKN) merajalela pada saat itu. Hal ini membuat geram para mahasiswa untuk bertindak tangan mengatasi permasalahan yang terjadi. Kebodohan yang dilakukan rezim soeharto mengenai kebijakan kontrol pusat yang sangat keras. Pengetahuan dibelokan dari fakta sejarah agar semua rakyat tidak melakukan radikalisme terhadap pemerintah.
Selain itu, mahasiswa pun diharapkan dan menjadi harapan untuk menjadi seorang pemimpin di masa depan yang memiliki kemampuan intelektual, tangguh dan berakhlak mulia. Itulah yang dimaksud mahasiswa sebagai iron stock, sebagai tonggak penentu bangsa.
Peran mahasiswa sebagai agent of change, iron stock, dan social control mengharuskan mahasiswa untuk melek dan peduli dengan lingkungan, sehingga ia akan dengan mudah menyadari segala permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Karena bagaimanapun, hanya mahasiswa yang sadar dengan keadaanlah yang mampu dan layak mengusung adanya perubahan.
Sejarah telah mengukirkan banyak cerita tentang bagaimana peran mahasiswa dalam perubahan/mengubah kondisi bangsa dan negaranya mulai dari zaman kenabian, zaman kolonialisme hingga zaman reformasi.
Di Indonesia pun untuk merubah orde baru menjadi reformasi, menumbangkan rezim Soeharto siapa yang memegang kendali dan menjadi pelaku utama? Tentu mahasiswa.

meletus revolusi perjuangan mahasiswa untuk melakukan perubahan terhadap sistem pemerintahan indonesia dan menuntut adanya reformasi. Pahlawan reformasi terutama para mahasiswa yaitu mahasiswa Trisakti yang diataranya Elang Mulia Lesmana, Rudi hartanto,dkk melakukan demonstrasi besar besaran untuk menggulingkan rezim soeharto. Tanpa mereka kita tidak mungkin seperti ini. Mereka adalah puspa bangsa bagi mahasiswa di negeri ini. Kita tidak mungkin bisa bangkit tanpa mereka dan terbebas dari belenggu orde baru

Pasca reformasi kebebasan dalam menyampaikan pendapat semakin banyak. Peran mahasiswa untuk negeri ini sangat berpengaruh. Beberapa mahasiswa banyak yang turun ke jalan untuk menegakan keadilan. Mereka dituntut aktif untuk menyongsong hari esok yang akan lebih baik. Namun, masih ada kendala yang dihadapi negeri ini hingga bumi pertiwi ini meneteskan air mata. Kesenjangan multidimensional yang dialami oleh masyarakat memperburuk keadaan. Pergantian elit yang silih berganti mengubah kemiskinan struktural dalam pemerintahan. Pejabat hanya mementingkan partai politiknya, tidak mementingkan aspirasi rakyat. Kekejaman kehidupan membuat tanah air merana.

Disamping itu mahasiswa pun memiliki berbagai ilmu yang bisa dijadikan sebagai tonggak intelektual. Dengan ilmu yang dimilikinya, mahasiswa sebenarnya dan seharusnya mampu untuk menjadi tonggak masa depan bangsa.

Banyak rakyat yang miskin dan pengangguran bahkan sudah menjamur. Dengan adanya banyak polemik yang terjadi, mahasiswa dituntut untuk membina dan sebagai contoh masyarakat. Peran serta indonesia dimata dunia didalam menangani kasus masih saja lemah. Hal ini terbukti saat kelengahan presiden megawati soekarno putri menangani kisruh pulau sipadan dan ligitan antara malaysia dan indonesia di mahkamah internasional.

Kasus-kasus di negeri ini saja tidak selesai-selesai pada pemerintahan SBY saat ini misalnya: kasus century, kasus hambalang, kasus mafia pajak gayus tambunan. Rasanya sebagai mahasiswa tidak mungkin kita diam mengenai kasus ini yang merugikan uang negara. Rasa yang menyedihkan terutama buat mahasiswa! mengapa hukum di negara ini sangat lemah? Penegakkan hukum di negeri ini sangat kurang relevan hanya memihak pada golongan tertentu. Suap-menyuap di instansi pemerintah sudah menggerogoti pemerintahan. Inilah tugas bagi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Sepatutnya mahasiswa menyadarkan para golongan elit. Tidak mungkin negara ini hening tanpa adanya suara mahasiswa. Mahasiswa juga harus berjuang di era yang serba canggih dan arus modernisasi yang berkembang. Kediktatoran penguasa dan penyelewengan-penyelewengan salah satu yang sangat dibenci oleh mahasiswa. Bila dirasa penguasa melakukan tindakan yang terlalu berlebihan dan melanggar ketentuan yang ada mungkin nanti akan terulang kerusuhan seperti mei 1998. Mahasiswa dituntut tanggap terhadap perubahan karena sebagai agent of change (agen perubahan). Mentalitas bangsa berada ditangan mahasiswa dimana mahasiswa sebagai golongan terpelajar pendorong terwujudnya peningkatan kualitas bangsa yang lebih baik. Seandainya mahasiswanya kurang tanggap oleh suatu hal, mahasiswa akan tergerus oleh jaman dan dibodohi oleh kalangan elit saja.
Lain dulu lain sekarang. Kini, ketika berbicara tentang mahasiswa yang terbayang adalah sosok individualis dan self centered yang hanya memikirkan diri pribadi saja.
Boro-boro menjadi aktor perubahan, melek keadaan sekitar pun Bisa dibilang tidak bisa, kebanyakan dari mahasiswa telah berubah wujud menjadi sosok autis nan apolitis yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.

Pemikiran-pemikiran yang individualisme mahasiswa seharusnya dibuang dan beralih kepada pemikiran sosial dengan mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mahasiswa yang bertoleransi dan berjiwa sosial terhadap lingkungan sekitar dalam era globalisasi ini sangat dibutuhkan oleh bangsa ini. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan penguasa sepatutnya mahasiswa amati dan tidak acuh. Mahasiswa harus menjadi generasi yang cerdas tidak diam begitu saja ketika masyarakatnya bergeming. Mahasiswa harus berkontribusi untuk negeri ini disaat masyarakat tertindas. Niscaya, kalau mahasiswa bersatu padu untuk negeri ini mungkin…negara ini akan bangkit dari keterpurukan. Dari sabang sampai merauke… dari Miangas sampai Pulau Rote…
Mesti kita ketahui bahwa Mahasiswa adalah kaum terpelajar, kaum intelektual. Kaum yang bisa dibilang memiliki intelegensi diatas rata-rata, sehingga dapat memberikan kontribusi positif demi perubahan dan kemajuan di tengah masyarakat.
namun sangat disayangkan, ilmu yang mati-matian dikejar pun, bukan karena tuntunan keilmuannya, bukan pula untuk diaplikasikan dalam kehidupan, tapi semata untuk mengejar-ngejar “nilai dan karir”. Sehingga apa yang terjadi? Ilmu hanyalah sebatas angin lalu karena tidak diresapi esensi dari ilmu itu sendiri.
Jika mahasiswa nya saja tidak bisa menjadi tonggak masa depan bangsa, bagaimana jadinya nasib bangsa ini? Ketika mahasiswa mempunyai peran yang lebih yaitu peran intelektual dan tonggak perubahan, seharusnya mahasiswa memfungsikan peran tersebut.
karna sebagai kaum intelektual berarti menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh dan menjadikan menimba ilmu itu sebuah kewajiban dan ibadah kepada Sang Pencipta. Untuk menjadi seorang  sebagai tonggak perubahan artinya mahasiswa harus peduli dengan lingkungan sekitar dan mampu untuk melakukan perubahan ditengah-tengah umat.
Karena sesungguhnya umat saat ini membutuhkan mutiara-mutiaranya untuk bisa menerangi mereka dalam kegelapan. Siapa mutiara-mutiara umat itu? Kita!  Mahasiswa!
Perubahan apa yang seharusnya layak diusung oleh mahasiswa. Ingat mahasiswa juga manusia. Itu artinya mahasiswa pun adalah makhluk dari Sang Kholik yang mempunyai peran juga sebagai hamba-Nya untuk melakukan setiap perbuatan sesuai dengan perintah Pencipta-Nya.
jiwa nasionalisma kita yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan di negara dan bangsa ini. Namun saat ini kesempurnaan jiwa nasionalisme itu tidak bisa dirasakan karena tidak diterapkannya nilai nilainya dalam kehidupan. Sehingga yang terjadi hanyalah kerusakan dan ketidak teraturan. Oleh karena itu perubahan yang seharusnya diusung mahasiswa adalah mengembalikan nilai-nilai nasionalisme agar bisa dirasakan kembali oleh masyarakat.
Ketika nilai-nilai tersebut diterapkan maka akan terasa efek sampingnya seperti kesejahteraan, perdamaian, kesatuan visi dan lain sebagainya namun penanaman nilai-nilai tersebut berdasar pada penanaman nilai-nilai pancasila, dimana letak nilai pancasila kita? Adakah kita mengaplikasikannya? Atau hanya sekedar tau tidak memahami.
Ketika kita mengusung perubahan , ini artinya kita pun harus mengetahui atas dasar apa perubahan tersebut dilakukan? dengan senantiasa memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai pancasila, maka kita bisa menemukan bahwasanya apakah perubahan terseubut waji dilakukan pada saat saat tertentu  karna pancasila tidak hanya mengandung nilai nasionalisme, tapi kerjasama, keadilan, musyawarah, dan lain- lain. Pancasila  bukanlah hanya mengatur hubungan kita kepada kita saja seperti namun pancasila adalah solusi kehidupan bangsa yang bisa menjawab permasalahan warga nusantara dengan tepat dan tuntas.

Sesuai falsafah hidup bangsa yaitu pancasila sila ke 3 mahasiswa dituntut bersatu menjadi satu kesatuan dan tidak terpecah-pecah. Inilah cara ampuh mengatasi kekuasaan elit yang melakukan tindakan yang tidak mendengarkan aspirasi rakyat dan kebijakan yang melanggar undang-undang. Jika mahasiswa bersatu sesuai sumpah pemuda kekuasaan elit akan takut…takut akan digulingkan! dengan titik darah penghabisan dan cucuran keringat mahasiswa tanpa menyerah turun ke jalan untuk menyuarakan aksinya. Walaupun harus ada kekerasan seperti kerusuhan Mei 1998, mahasiswa menuntut adanya perubahan. Stratifikasi sosial antara yang kaya dan yang miskin membawa negara ini semakin merana dimana yang miskin sulit mencari sesuap nasi sedangkan yang kaya menghamburkan uang haramnya. Rasa yang mungkin menyiksa bagi relung jiwa mahasiswa ditengah masyarakat yang sengsara hidup di zamrud khatulistiwa. Memiliki kekayaan alam yang melimpah namun, rakyatnya masih terluka dan sulit untuk mendapatkan sepeser uang. Inilah momentum mahasiswa sebagai agent of change untuk mengharumkan negeri ini agar bangsa ini disegani bangsa lain agar tidak dihina bahkan diinjak-injak harkat dan martabatnya oleh para penguasa. Kita harus bisa ewujudkan generasi yang lebih baik dan menjadi negara yang beradab. Tugas perkembangan bangsa ditangan kita sebagai mahasiswa di negeri yang elok dan rupawan ini. Kesenjangan sosial yang memburuk dan kreatifitas masyarakat diuji oleh keberadaan barang-barang impor. Hal ini mengurangi pendapatan masyarakat dan kandasnya usaha-usaha lokal. Yang miskin semakin miskin yang kaya semakin kaya. Mahasiswa juga harus berupaya untuk menjaga kearifan lokal dan mencintai produk indonesia. Sekarang ini mahasiswa banyak yang terpengaruh westernisasi dan moral bangsapun diuji. Mode pakaian selalu berubah-ubah bahkan ada yang tidak menutup aurat. Seharusnya mahasiswa menyaring dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Citra mahasiswa harus baik tidak boleh buruk…!kapan negara ini maju kalau mahasiswa citranya buruk!beban negara tanggungan kita sebagai mahasiswa apakah kita bisa merubahnya atau tidak. Perkembangan perekonomian nasional tergantung kita sendiri. Apakah kita mampu memerangi produk impor? mungkin kita bisa melakukan itu jika kita bisa berjiwa kewirausahaan dan terus menggunakan produk lokal agar pasar domestik tetap jaya dan bangkit dari keterpurukan.
Mahasiswa pun harus memiliki identitas, yakni dengan memegang teguh nilai- nilai pancasila. Perubahan akan menjadi jelas jika perubahan yang diusung adalah perubahan ke arah nilai-nilai tersebut . Oleh karena itu yang pantas untuk dijadikan sebagai perubahan bukan perubahan yang ecek-ecek tapi perubahan untuk mengembalikan kembali kehidupan yang bernilai pancasila di tengah-tengah masyarakat.

Misalnya Mahasiswa harus tangguh menciptakan inovasi yang baru dan diterima oleh masyarakat. Menciptakan produk yang ramah lingkungan adalah dambaan semua orang terutama sekarang telah terjadi pemanasan global yang menyebabkan kutub utara dan kutub selatan mencair. Semua mahasiswa bersaing untuk menciptakan ide-idenya yang akan dikembangkan baik mahasiswa ternama seperti ugm, itb, its, dll. Produk smk yang menghebohkan pada saat ini. Jika pemerintah bisa memproduksinya secara massal mungkin negara kita bisa mengekspor mobil ke luar negeri dan tidak kalah dengan produk dari jepang.

Inilah kebangkitan bagi siapa saja…termasuk mahasiswa untuk terdepan menggapai prestasi. Mahasiswa dituntut untuk melakukan penelitian dan mengembangkannya lebih mendalam mengenai produk produk yang berkembang. Kelangkaan (scarcity) barang memicu mahasiswa untuk berkreativitas lebih dari yang lain. Sekarang hanya beberapa saja yang sadar mengenai permasalahan yang terjadi. Tertinggalnya mahasiswa dari dunia luar akan memberikan dampak buruk bagi kelangsungan kehidupan bangsa. Negara kita akan mengalami kehancuran jiaka para mahasiswanya tidak bias mengembangkan potensi di era globalisasi ini. Mahasiswa akan mengalami kebangkrutan ide dan daya saingnya . Langkah demi langkah harus kita lakukan untuk sukses yang akan dating. Pluralisme yang menambah keanekaragaman mahasiswa yang memiliki satu tujuan walaupun berbeda-beda pendapat sesuai semboyan bhineka tunggal ika yang artinya berbeda beda tetapi tetap satu jua, Sesuai alenia ke 4 mengenai tujuan bangsa : melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa,memajukan kesejahteraan umum dan mengikuti ketertiban dunia.
Mahasiswa harus berpatokan seperti itu… andaikata bisa mungkin Negara ini akan makmur. Keberadaan persatuan mahasiswa sangat memberikan bantuan untuk kemajuan di negeri ini. Jika pasif apa kata dunia nantinya ? kita harus mengharumkan bangsa ini dikancah internasional. Seperti masa renessaince yaitu masa pencerah dimana pemikir-pemikir mulai muncul pada abad pertengahan di eropa. Mungkin nantinya akan muncul para tokoh mahasiswa yang bisa memberikan pengaruh bagi semua orang. Kebebasan dalam berdemokrasi sangat membantu mengungkapkan isi hatinya. Ingin sekali mahasiswa nanti bisa terbang tinggi seperti burung garuda. Kita hanya bisa berharap kepada mahasiswa untuk berjwa sang merah putih,menghormati HAM dan terus menjadikan Negara ini sebagai Negara yang bersatu sesuai konggres pemuda II di Jakarta tanggal 28 oktober 1928. Inilah semangat mahasiswa untuk memejukan bangsa ini dan membuat bumi pertiwi tetap menampakan diri dan kembali tersenyum dimana mahasiswa sebagai agent of change.
Itu adalah bukti cinta kita terhadap tanah air. Siapa yang bisa menjadi mutiara-mutiara umat, pengusung perubahan dinegri ini ? Jawabannya tentu KITA, MAHASISWA.

SUMBER : http://www.kompasiana.com/fredisetyono/peran-mahasiswa-sebagai-agent-of-change_54f836dca3331163648b4bc8

 

POTRET PRESTASI MAHASISWA UGM

POTRET PRESTASI MAHASISWA UGM

Mahasiswa berprestasi adalah mahasiswa terpilih yang mempunyai prestasi akademik dan non akademik yang ditetapkan oleh Rektor ISI Surakarta. Pemilihan Mawapres dilakukan setahun sekali secara berjenjang (tingkat jurusan, dan lembaga). Mawapres ISI Surakarta yang terpilih diikutkan pada pemilihan Mawapres tingkat nasional.

Sosok mahasiswa ideal secara singkat dapat dirangkum dalam tiga kata, yaitu berprestasi, berorganisasi, dan berbudi pekerti. Di luar ketiga hal di atas ada satu hal yang sudah pasti harus dimiliki yaitu berpribadi religius.  Religiusitas ini tidak perlu disebut lagi, karena hakikatnya merupakan dasar dari inspirasi dan motivasi ketiga hal tadi. Dengan kata lain, prestasi, keaktifan dalam organisasi dan budi pekerti tidak akan berarti tanpa dilandasi oleh nilai-nilai religi. Ketiga kriteria ini hakikatnya tidak terpisahkan bagi keberhasilan hidup mahasiswa di masa depan. Kaitan ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut.

  • Prestasi mengantarkan lulus seleksi dalam mendapatkan pekerjaan;
  • Pengalaman organisasi menjadikan sukses melaksanakan pekerjaan; dan
  • Budi pekerti membuat diterima dalam setiap pergaulan.

Dalam ungkapan lain dinyatakan :  Prestasi menjadikan orang bisa melewati soal ujian; Pengalaman organisasi menjadikan orang bisa melewati tantangan permasalahan; dan Budi pekerti menjadikan orang bisa melewati penolakan dan permusuhan.

Inti dari prestasi adalah pencapaian standar nilai yang tinggi  dalam menyelesaikan perkuliahan. Prestasi mencerminkan penguasaan seseorang terhadap sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan dan diujikan kepadanya. Prestasi mahasiswa disimbolkan dengan nilai atau indeks prestasi (IP). Secara singkat, mahasiswa yang berprestasi adalah yang memiliki IP yang tinggi.  Prestasi dalam makna IP ini menjadi pertimbangan awal bagi seorang lulusan ketika melamar suatu pekerjaan, baru kemudian hasil ujian tulis, wawancara, uji kompetensi, dan sebagainya. Apabila prestasi rendah, maka biasanya sejak awal seorang calon pelamar sudah tersingkir atau tidak diperhatikan.

Pengalaman berorganisasi memberikan bekal kepada lulusan perguruan tinggi dalam berbagai hal, antara lain : kemampuan berinteraksi, kemampuan berkomunikasi, kemampuan perpikir logis-sistematis, kemampuan menyampaikan gagasan di muka umum, kemampuan melaksanakan fungsi manajemen: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi, kemampuan memimpin, serta kemampuan memecahkan permasalahan. Dengan pengalaman dan kemampuan yang terbentuk ini, maka seorang aktifis ketika memasuki dunia kerja akan lebih tanggap, terampil, cekatan, dan mampu menyesuaikan dengan keadaan. Selain itu, ia akan lebih mampu mengurai permasalahan yang dihadapi dalam setiap penugasan. Dari sini maka seorang aktifis biasanya akan lebih cepat mendapatkan kepercayaan atasan dalam suatu lingkungan pekerjaan. Lain halnya dengan mereka yang semasa kuliah tidak aktif berorganisasi, maka ketika memasuki dunia kerja ia baru mulai belajar keterampilan-keterampilan di atas. Hal ini membutuhkan waktu, dan kadang membuat atasan kurang respek, karena semestinya ketika memasuki dunia kerja seseorang benar-benar telah siap bekerja, bukannya baru belajar dari awal.

Budi pekerti adalah mata uang yang laku di mana saja, dan bisa untuk membeli apa saja. Dengan budi pekerti yang baik, simpati teman mudah didapatkan. Dengan budi pekerti yang baik, ketidaksukaan orang dapat dihapuskan. Dengan budi pekerti yang baik, hati atasan dapat dibuat terkesan. Dengan budi pekerti yang baik, bantuan dan pertolongan orang lain mudah didapatkan. Inilah hebatnya budi pekerti, sehingga bila hal ini tidak ada, maka dua hal di atas menjadi tidak berarti.

Berdasarkan uraian di atas, maka setiap mahasiswa hendaknya benar-benar bisa mengolah diri dan waktunya. Ia harus mengetahui bagaimana caranya meraih prestasi yang tinggi, dan melaksanakannya dengan penuh kesungguhan. Ini yang harus diprioritaskan. Kemudian, ia harus menyisihkan waktunya untuk berlatih berorganisasi. Ia bisa memilih di antara organisasi yang ada, baik intra maupun ekstra kampus. Dalam hal ini ia harus selektif agar organisasi yang dipilihnya tidak justru membelokkan tujuan pokoknya, yaitu berprestasi dalam studi.  Yang terakhir ia harus belajar tentang sopan-santun dan tata karma (unggah-ungguh lan andhap ashor), baik dalam bertutur maupun berperilaku. Ia harus bisa menempatkan diri  (empan papan) di hadapan atau kepada siapa ia berucap dan bertindak. Setiap orang hendaknya tahu, bahwa makin tinggi status orang yang dihadapi, maka makin dibutuhkan kehalusan budi pekerti.

Termasuk dalam budi pekerti di era informasi sekarang ini, adalah dalam menulis sms, menelepon, atau membuat status dalam jejaring sosial. Ketika hendak  mengirim sms, khususnya kepada orang yang lebih tinggi, maka perlu diperhatikan dan direnungkan  berulangkali. Apakah sudah pas dan pantas kata-katanya, apakah tidak terkesan egois, mendikte, dan seterusnya. Demikian juga ketika mau menelepon, hendaknya dipahami etikanya, dipilih waktu yang tepat, dengan pilihan bahasa yang sesantun-santunya. Perlu dicatat dalam hal ini, apabila kita membutuhkan sesuatu yang begitu penting dari orang lain, maka tidak selayaknya hanya mengandalkan sms atau telepon. Murah dan mudahnya sms dan telepon, tidak layak untuk dijadikan sarana meminta sesuatu yang besar dari orang lain. Melainkan harus bertemu muka, menunjukkan kesopanan kita, baru kita akan mendapatkan respon yang diharapkan.

Menulis status pada jejaring sosial, memang ringan dan mudah untuk dilakukan. Namun bisa jadi akibatnya fatal bagi citra diri dan masa depan seseorang. Dahulu ada ungkapan: “Mulutmu harimaumu”, yang artinya kita harus berhati-hati menjaga ucapan agar tidak menjadi bumerang. Kini di era internet dan jejaring sosial, ungkapannya berubah menjadi: “Statusmu lubang kuburmu”. Maksudnya apa bila seseorang asal saja menulis status, tidak mempertimbangkan dampaknya bagi pihak-pihak yang mungkin terusik atau terlecehkan, maka status itu akan menjadi lubang bagi karir dan masa depannya. Dewasa ini, sebuah institusi yang akan merekrut pegawai, pasti akan melihat profil dan tulisan individu di dunia maya. Dari sana dapat diketahui karakter pribadi seseorang, dari status dan komentar-komentarnya. Bila tulisan-tulisan orang itu di dunia maya selalu negatif dalam memandang dan menyikapi sesuatu, maka tidak akan nada institusi yang mau merekrutnya, karena nanti ia akan selalu memandang atasan dan lingkungan kerjanya secara negatif.
Persyaratan Mahasiswa Berprestasi:

  1. Peserta adalah Mahasiswa Berprestasi Pemenang I Tingkat PTN dan Pemenang I, II, dan III Tingkat Kopertis dengan status mahasiswa S1 dan duduk di semester VI dan VIII, belum dinyatakan lulus serta berusia tidak lebih dari 24 tahun pada saat pemilihan tingkat nasional.
  2. Aspek penilaian meliputi prestasi akademik, karya tulis, kepribadian, dan aktivitas ekstrakurikuler serta kemampuan berbahasa Inggris.
  3. Penulisan Karya Tulis mengacu pada Pedoman Umum Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 2004.
  4. Mengisi formulis daftar riwayat hidup (DRH).
  5. Berkas dilengkapi dengan DRH, IP Kumulatif, pasfoto terbaru ukuran 3×4 cm sebanyak 4 (empat) lembar serta abstraksi makalah dalam bahasa Inggris (1-2 halaman) ditujukan kepada Direktur Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Depdiknas Jalan Pintu I Senayan Jakarta, Telp(Fax. 5731152 dan 5731903).
  6. Seleksi tahap awal di tingkat pusat Ditjen Dikti akan dilakukan dengan mengevaluasi prestasi mahasiswa berprestasi perguruan tinggi melalui berkas-berkas yang menunjukkan capaian prestatif mahasiswa yang bersangkutan, sehubungan dengan ini kami mengharapkan kepada Pimpinan Perguruan Tinggi untuk membuat Surat Keterangan dari Pimpinan Perguruan Tinggi/Rektor yang menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki prestasi yang menonjol dan dapat dibanggakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan;
  7. Mengirim ringkasan Karya Tulis dalam bahasa Inggris yang terpisah dari dokumen Karya Tulis tersebut sebanyak 2 halaman, ukuran A4, huruf Times New Romans 12.
  8. Mengirimkan Daftar Kegiatan Intra dan Ekstra Kurikuler yang disertai bukti-bukti yang sah (sertifikat, piagam penghargaan, surat keterangan, surat pernyataan dll). Apabila hal ini tidak dipindahkan maka akan mengurangi nilai.
  9. Ketentuan pemilihan Mawapres ditetapkan oleh Ditjen Dikti Depdiknas.
  1. “Bermimpilah, tuliskan mimpi-mimpi mu secara nyata dalam selembar kertas, lalu tempelkan di tempat yang sering anda lihat, niscaya mimpimu akan terlaksana” Menjadi seorang mahasiswa berprestasi merupakan impian dan idaman dari seluruh mahasiswa di Indonesia. karena gelar itu merupakan suatu penganugrahan tertinggi bagi seorang mahasiswa yang sedang menimba ilmu di perguruan tinggi, baik itu program diploma maupun program sarjana. Seseorang mahasiswa yang memperoleh gelar Mawapres bukanlah mereka yang memiliki indeks prestasi 4,00 saja namun dia juga memiliki kelebihan lain dalam bidang soft skill yang dimilikinya yang dibuktikan dengan sertifikat selama ia menjadi mahasiswa (mulai dari semester 1). Mahasiswa berprestasi adalah mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tinggi, baik kurikuler maupun ko/ekstra kurikuler, mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan bahasa Asing, bersikap positif serta berjiwa Pancasila. Idealnya untuk menjadi memperoleh gelar mahasiswa berprestasi ialah mereka yang telah menyelesaikan studinya di semester 5. karena 2,5 tahun adalah waktu yang sangat cukup untuk melengkapi persyaratan administrasi yang harus dimiliki oleh calon mahasiswa berprestasi. berikut ini adalah beberapa kiat sukses yang paling mendasar yang harus dipersiapkan oleh calon penerima gelar mahasiswa berprestasi adalah sebagai berikut : Pertama, pernah menjadi pengurus organisasi. Seorang mahasiswa berprestasi adalah mereka yang dapat meluangkan waktunya untuk menjadi pengurus organisasi, baik itu organisasi intra kampus maupun organisasi ekstra kampus. Tingkatan organisasi di dalam kampus dan diluar kampus sangat mempengaruhi poin penilaian yang diberikan oleh dewan juri. misalnya mereka yang menjadi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas lebih tinggi point nya dibandingkan dengan mereka yang hanya mengikuti BEM tingkat jurusan. atau mereka yang mengikuti organisasi tingkat nasional akan lebih tinggi point nya dibandingkan dengan mereka yang hanya di tingkat kabupaten. begitu juga jabatan yang ia tanggung, seorang ketua lebih tinggi point nya dibandingkan dengan hanya sebagai anggota saja. Kedua adalah pernah menjadi kepanitiaan. Seorang mahasiswa berprestasi selalu terlibat dalam kepanitiaan sebuah acara, baik itu kepanitiaan yang dilaksanakan oleh universitas maupun oleh LSM luar kampus. Point kepanitiaan pun sangat dipengaruhi oleh tingkatan ataupun kapasitas dan posisi dia dalam kepanitiaan tersebut. Sama seperti posisi dial dalam berorganisasi. Ketiga adalah pernah memperoleh kejuaraan Ilmiah Mahasiswa. Di bidang ilmiah, calon mahasiswa yang memperoleh gelar Mawapres harus memperoleh kejuaraan ilmiah, misalnya dia pernah menjadi juara Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional atau lomba menulis esay dan debagainya. tingkatan atau cakupan dari wilayah yang ia peroleh juga mempengaruhi point penilaian dari dewan juri. Keempat adalah pernah menghasilkan penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa harus dibuktikan dengan laporan atau makalah yang pernah ia teliti selama menjadi mahasiswa di tingkat universitas maupun diluar perguruan tinggi. Kelima adalah pernah menjadi pembicara atau penyaji makalah. Seorang mahasiswa berprestasi harus berbagi ilmu kepada mereka guna sama sama mencapai kesuksesan bersama. sebagai calon mahasiswa berpretasi, dia pernah berbagi ilmu dari hasil penelitian yang pernah ia lakukan selam menjadi mahasiswa sebelum memperoleh gelar mahasiswa berprestasi. Keenam adalah pernah menjadi moderator. Menjadi pemimpin dalam diskusi ilmiah merupakan hal yang sangat lumrah bagis seorang mahasiswa berprestasi, karena pasca ia terpilih menjadi seorang mawapres akan selalu memperoleh panggilan untuk menjadi pemimpin dalam kajian ilmia. Ketujuh adalah pernah mengikuti kegiatan seminar ilmiah. kegiatan seminar merupakan kegiatan memperoleh ilmu lain diluar kegiatan perkuliahan seorang mahasiswa. maka hal ini sangatlah penting guna menambahkan pengetahuan kita sebagai calon mahasiswa berprestasi. Ketujuh adalah pernah mengikuti kegiatan Pengabdian masyarakat. kedelapan adalah pernah mengikuti pelatihan. Kesembilan adalah memiliki pengalaman kerja maksimal 2 tahun. dan yang terakhir adalah memiliki prestasi di bidang bakat, minat, penalaran dan lainnya. Masing-masing bidang itu hanya dipilih lima kegiatan yang menurut anda paling besar point nya. Kesepuluh bidang tersebut harus dibuktikan dengan sertifikat-sertifikat yang pernah diraih oleh calon mahasiswa berpretasi, karena jika tidak maka secara otomatis akan didiskualifikasi.

Pencapaian Universitas Gadjah Mada merupakan sebuah perjalanan panjang terlebih dengan perkembangan UGM menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di negeri ini. Hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari prestasi-prestasi yang ditorehkan oleh Mahasiswa UGM dalam berbagai bidang baik di kancah nasional maupun Internasional sepanjang tahun 2012 hingga tahun 2013.

Beberapa prestasi yang diraih Mahasiswa UGM diantaranya dalam bidang Ekonomi. Mahasiswa UGM meraih Juara 1 Kompetisi Simulasi Perdagangan Saham ASEAN, 2014, Jakarta World Center of Excellence for Community Based Landslide Disaster Risk Reduction (FT). Prestasi lain yang ditorehkan Mahasiswa UGM dalam bidang ilmu Matematika dalam International Mathematics Olympiad pada tahun 2012 di Argentina dengan meraih Sylver Medal. Masih dalam tahun yang sama, prestasi lain yang diraih UGM di bidang Teknologi adalah Gold Medal for Best Technology dalam “International ICT Innovative Service Contest”. Pencapaian  Universitas Gadjah Mada dalam mencetak prestasi di tingkat Internasional oleh putera puteri terbaiknya tidak hanya berhenti sampai di tahun 2012. Di tahun berikutnya UGM kembali meraih beberapa prestasi di bidang Teknologi antara lain 1st Prize Sky Grant, Total 2013 (solar energy), Gold Medal dalam kompetisi Robot Berkaki, Trinity College Robot Contest di Connecticut USA dan 2 Golds (Fire Fighting & Natcar) & Silver (Balancer) serta Robogames 2013 di California,  USA. Selain dalam bidang Teknologi,  masih dalam tahun yang sama UGM juga meraih 1st & 2nd Winner Car performance, 2nd Winner Poster competition, dan juara 2 poster competition, Chem-E-Car Competition di Brisbane, Australia dan Fali Nariman Award, The Tenth Annual willem C. Vis East International Commercial Arbitration Moot di Hongkong.

Sumber :

https://ditotomarunoto.wordpress.com/category/tulisan-softskill/

http://iainsalatiga.ac.id/mahasiswa-ideal-berprestasi-berorganisasi-dan-berbudi-pekerti/

http://yusherestiani.blogspot.co.id/2015/04/artikel-mahasiswa-berprestasi.html

http://www.kompasiana.com/aseprudicasmana/tips-sukses-menjadi-mahasiswa-berprestasi-di-tingkat-universitas_5519832181331132789de0c9

http://www.kompasiana.com/aseprudicasmana/tips-sukses-menjadi-mahasiswa-berprestasi-di-tingkat-universitas_5519832181331132789de0c9

 

POTENSI PENGEMBANGAN ILMUKU

Pengertian potensi ialah sesuatu yang dapat dimunculkan, dibangkitkan atau dibudidayakan dari diri sesuatu yang lain. Hal ini meliputi dari keseluruhan, baik dari segi fisiknya, manfaatnya, keguanaan ataupun lainnya.

Menurut Slamet Wiyono(2006:37) potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam didalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam diri sesuatu tersebut. Dengan demikian potensi diri manusia adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang terpendam didalam dirinya yang dapat dimunculkan, diwujudkan,  dibangkitkan atau dibudidayakan menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia.

Potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental yang dimiliki seseorang dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik, sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik,prilaku dan psikologis yang dimiliki.[1][1]

Sedangkan menurut Rona Binham (2012) Potensi diri adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang masih terpendam dan mempunyai kemungkinan  untuk dikembangkan  jika didukung dengan latihan dan sarana yang memadai.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Potensi diri  adalah kemampuan dasar seseorang yang terpendam dan dapat dikembangkan melalui seperangkat proses.

 

Pentingnya menggali potensi diri

 

Setiap orang tentunya memiliki keinginan untuk berubah/meningkat harkat, martabat dan derajatnya. Oleh sebab itu untuk berubah dari keterpurukan menuju kebahagiaan berawal dari diri seseorang yaitu potensi diri seseorang.

Bersangkutan dengan hal ini, Alloh SWT. berfirman:

اِنَّ اللهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِاَنْفُسِهِمْ (سورة الرعد : الاية 11)

Artinya: “Sesungguhnya Alloh tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-ra’d, Ayat 11)

Dalam ayat tersebut sangat jelas diterangkan bahwa Alloh SWT. tidak akan merubah kehidupan sebuah kaum sehingga mereka mau merubah diri sendiri. Hal ini sangat erat kaitanya dengan menggali potensi diri jika ingin berubah.

Begitu juga Rosululloh saw. juga bersabda:

طَلَبُ الْحَلاَلِ فَرِيْضَةٌ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ.

Artinya: “Mencari rizki yang halal, adalah wajib setelah mengerjakan yang fardlu ” .[2][2]

Yang dimaksud dengan “mencari rizki yang halal” dalam hadits ini adalah berbuat dengan cara menggali potensi yang berupa kemampuan untuk berkarya dalam rangka mendapatkan rizki yang halal.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menggali potensi diri adalah sangat penting dan mutlak diperlukan untuk mencapai tujuan hidup seseorang.

 

Cara menggali potensi diri

 

Seperti pengertian “Potensi diri” diatas telah dijelaskan, bahwa Potensi diri  adalah kemampuan dasar seseorang yang terpendam dan dapat dikembangkan melalui seperangkat proses. Untuk menggalinya mari kita renungkan kembali firman Alloh SWT. berikut ini:

اِنَّ اللهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِاَنْفُسِهِمْ (سورة الرعد : الاية 11)

Artinya: “Sesungguhnya Alloh tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-ra’d, Ayat 11)

Dalam lafat “مَا” yang terdapat pada “مَا بِاَنْفُسِهِمْ” ini berarti semua perkara yang dimiliki seseorang, apabila kita hubungkan dengan semua nikmat yang telah diberikan Alloh SWT. kepadanya, maka meliputi:

  1. Semua yang terdapat dalam diri seseorang baik Akal, pikiran, Jasmani, yakni tubuh yang sehat, yaitu seluruh anggota tubuh, maupun rohani.
  2. Semua yang dimiliki, yaitu rizki pemberian Alloh SWT yang ada disekitar kita.

Dengan cara memperdayakan keseluruhan komponen secara optimal yang ada dalam diri seseorang tersebut. Kita memiliki tangan kita gerakkan supaya dapat menghasikkan sesuatu. Kita punya akal pikiran gunakan untuk berpikir apa saja nikmat dari pemberian Alloh SWT. misalnya disekitar kita ada banyak sampah, sampah itu ada dua jenis yaitu organik dan anorganik coba kita pisahkan , yang organik bila kita olah bisa menjadi pupuk organik, yang anorganik bila kita kumpulkan juga dapat dijual.

Yang jelas tumpukan sampah itu jangan tergesa-gesa dibuang, namun harus di gali/kelola semampu kita sehingga dapat bermanfaat, kemudian sambil berjalan mungkin kita akan dapat menemukan ilmu-ilmu baru untuk memperdayakannya sehingga menjadi lebih berharga.

Misalnya lagi mungkin orang tua kita punya kedelai, kalau langsung dijual sebenarnya kita sudah mendapatkan rupiah, namun kalau dikelola lagi, mungkin kita akan mendapatkan rupiah yang lebih banyak, yang ternyata dalam kedelai terdapat sesuatu yang menyehatkan yaitu menurut penelitian ilmiah menunjukkan bahwa:

Sari kedelai bermanfaat sebagai sumber gisi yang baik untuk tulang. Isoflavon yang menjadi senyawa utama sari kedelai juga membantu aktivitas pembentukan tulang melalui aktivitas reseptor estrogen. Sehingga dapat mencegah keropos tulang, meningkatkan kemampuan tulang rawan pada persendian, dapat mengatasi berbagai masalah pencernaan seperti maag, radang saluran cerna, kembung dan lain-lain. (Surya, 20 Desember 2012)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa cara menggali potensi diri adalah dengan memperdayakan, mengelola, atau melatih apa yang dimiliki seseorang secara optimal sehingga dapat mengeluarkan manfaat atau tujuan.

Setiap manusia tentu memilik yang namanya potensi dalam dirinya. Biasanya setiap manusia memiliki potensi yang berbeda-beda yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Namun tak semua manusia menyadari akan potensi tersebut, dan terkadang bingung terhadap potensi yang mereka miliki. Padahal apabila potensi tersebut telah ditemukan maka dapat berdampak baik dalam kehidupannya.

Tidak ada kata terlambat untuk memaksimalkan potensi dan bakat yang ada dalam diri Anda. Dan janganlah berkecil hati karena semua orang tentunya memiliki potensi dan bakat yang masih harus digali dan dipelajari. Banyak cara agar Anda bisa menggali dan memaksimalkan potensi yang ada dalam diri Anda

Potensi sendiri merupakan kemampuan terpendam yang dimiliki setiap orang. Untuk mengetahui potensi di dalam diri seseorang harus mencarinya dengan cara terus menggali potensi yang dimiliki. Lalu bagaimana cara tersebut? terdapat banyak cara untuk mengetahui potensi dalam diri, diantaranya adalah :

Mengenali Diri Sendiri

Yang satu ini sangat diperlukan dalam menggali potensi di dalam diri. Kenalilah diri Anda sendiri dengan membuat sebuah pertanyaan seperti minat dan bakat apa saja yang saya miliki? Jawab dengan jujur pertanyaan tersebut agar Anda mengetahui minat dan bakat yang Anda miliki. Jika perlu mintalah terhadap teman atau keluarga untuk menilai segala kelebihan dan kelemahan yang Anda miliki. Dengan begitu Anda dapat mengetahui apa yang ada dalam diri Anda.

Jangan Mengadili Diri Terlebih Dahulu

Jangan terlalu menyesali diri sendiri ketika mengalami sebuah kegagalan. Mungkin Anda telah berusaha dan mengalami kegagalan, namun carilah solusi dan cari nilai positif dari kegagalan tersebut agar Anda mengetahuinya. Daripada menyesali suatu kesalahan alangkah baiknya jka Anda menggunakan energi dan waktu untuk bangkit kembali dengan proses yang berbeda setelah mempelajari dari kegagalan yang ada.

Luaskan Visi Anda

Jangan terlalu cepat puas dengan suatu hasil yang Anda raih. Tantanglah diri Anda sendiri untuk mendapatkan hasil yang lebih luas diluar kemampuan yang Anda miliki. Dengan begitu Anda akan mengetahui hal-hal baru, karena Anda telah meluaskan sebuah visi. Anda dapat membayangkan ketika Anda mencapai sebuah kesuksesan, hadiah apa yang dapat Anda berikan kepada misal orang tua atau kerabat, kemudian mulailah bergerak dan mewujudkan angan-angan tersebut.

Temukan Sisi Kejeniusan Anda

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda yang telah dianugerahkan dari Tuhan Yang Maha Esa. Nah untuk itu Anda harus menggalinya sendiri, dengan kejeniusan yang Anda miliki. Untuk mencari tahu memanglah susah, namun Anda dapat mengetahuinya satu persatu dengan ketertarikan pada sesuatu. Mengatasi kelemahan pada diri sendiri agar dapat bergerak maju dan juga berkompetensi. Hal ini tentu dapat berguna bagi Anda untuk mengeluarkan kemampuan tersembunyi.

Berdoalah dan Yakin

Tips mengenali potensi yang terakhir adalah dengan yakin dan berdoa kepada Tuhan agar dapat menemukan jalan yang baik. Dengan usaha yang keras dan dibantu dengan doa, maka tidak ada yang mustahil untuk terjadi. Hal ini berlaku pada mengenali potensi sejauh mana yang dimiliki pada diri sendiri. Oleh karena itu selain usaha, diperlukan juga doa dan keyakinan terhadap potensi diri sendiri.

Ada empat kunci utama agar Anda mampu mengeluarkan bakat Anda yang masih tersimpan dalam diri Anda. Empat kunci itu antara lain :

1.Keahlian
Keahlian adalah segala sesuatu dimana Anda dapat mempelajari dan mengerjakannya dengan mudah. Lalu, apakah Anda merasakan bahwa Anda mengalami kemudahan dalam mempelajari dan mengerjakan suatu hal? Atau Anda mampu mengerjakan sesuatu di atas rata-rata orang lain dalam mengerjakan dan menyelesaikannya? Atau bahkan Anda mampu memperhitungkan segala sesuatu dengan lebih cepat dari kebanyakan manusia lainnya? Maka, bisa jadi itulah potensi yang ada dalam diri Anda, dan Anda harus lebih menggalinya serta menekuni sesuatu yang bisa Anda selesaikan serta perhitungkan lebih cepat di atas rata-rata orang lain. Kemudian pikirkanlah semua itu agar Anda mampu memastikan bahwa itulah sesungguhnya bakat Anda.

2.Ketertarikan
Ketertarikan adalah keinginan hati untuk lebih dapat mengetahui dan mempelajari akan sesuatu hal. Jika Anda memiliki keinginan yang kuat terhadap sesuatu hal, maka perhatikanlah bahwa itu bisa menandakan bahwa potensi dan bakat Anda mengarah kesana. Terkadang ketertarikan akan sesuatu hal di atas rata-rata keinginan kita yang lainnya, bisa menjadi petunjuk bahwa ada potensi dan bakat dalam diri kita terhadap hal itu. Dan hal itu tidak semata-mata ambisi atau hobi belaka, karena disanalah naluri kita bekerja. Sehingga dengan ketertarikan itu, bisa lebih mengembangkan keingintahuan kita serta berusaha mempelajarinya lebih dalam. Dengan demikian ketertarikan Anda pada suatu hal bisa mengarahkan Anda pada potensi dan bakat sesungguhnya yang Anda miliki.

3.Kepuasan
Kepuasan adalah perasaan jiwa dimana kita merasakan adanya kegembiraan, kesenangan, ketenangan dan kenyamanan pada saat melakukan suatu hal. Perhatikan dengan baik, kegiatan apakah yang membuat Anda merasa betah berlama-lama atau merasa tidak ingin melepaskan kegiatan itu? Sebagai contoh, banyak orang yang betah berlama-lama dengan sebuah komputer, kendaraan, kerajinan tangan, olahraga dan kegiatan lainnya. Di saat Anda merasakan kepuasan dan kenyamanan dari kegiatan tersebut, maka bisa jadi pertanda potensi dan bakat Anda adalah disana. Maka Anda harus lebih mencermati dan memperhatikan hal-hal yang bisa membuat Anda merasakan kepuasan atau kenyamanan saat melakukannya. Kepuasan dan kenyamanan itu akan membawa Anda pada potensi dan bakat Anda sesungguhnya.

4.Kebiasaan
Kebiasaan adalah segala sesuatu yang biasa kita lakukan dan menjadi rutinitas dalam kegiatan, tingkah laku, perbuatan dan sikap kita sehari-hari. Apakah orang-orang di sekitar Anda merasa tertarik dengan Anda? Atau apa yang membuat mereka ingin selalu dekat dengan Anda? Bila ada sesuatu hal yang membuat mereka ingin selalu dekat dengan Anda atau mereka merasa tertarik dengan sikap Anda atau bahkan mereka merasa nyaman dengan perilaku Anda, maka perhatikan apa yang telah Anda lakukan! Misalnya saja, Anda mampu memberikan solusi dalam kegiatan menajemen perusahaan, sehingga rekan Anda merasa membutuhkan atau tertarik pada Anda, maka disanalah potensi dan bakat Anda bisa dimaksimalkan. Bila Anda mampu membuat orang lain tertarik dengan hasil karya Anda, maka perdalam ia. Bisa jadi disanalah bakat Anda akan muncul. Dan masih banyak lagi kebiasaan kita yang bisa membuat orang tertarik atau ingin merasa dekat dengan kita. Jika Anda termasuk dalam kategori seperti orang dimaksud, maka tetaplah pada kebiasaan Anda dan maksimalkan kebiasaan yang membuat orang lain tertarik pada Anda.

Empat kunci utama untuk mengenali potensi dan bakat yang terpendam dalam diri Anda tersebut, akan menjadi suatu keberhasilan dan Anda akan menemukan bakat Anda yang sesungguhnya, apabila Anda benar-benar bekerja keras untuk memaksimalkan bakat tersebut. Bakat yang tidak diasah, akan menjadikannya sebuah potensi yang tidak akan membawa banyak manfaat kepada Anda. Namun jika Anda mampu menggali, mengasah dan menekuni potensi dan bakat Anda, maka ia akan menjadi perantara menuju keberhasilan Anda.

Cara mengatasi permasalahan lingkungan dunia,adalah dengan memandang dunia sebagai sebuah sistem yang kemudian anggota sistem bekerjasama untuk memperbaiki komponen sistem yang rusak satu persatu.

Saya tidak akan berbicara tentang permasalahan lingkungannya,namun saya hanya ingin menekankan tentang mengkondisikan permasalahan menjadi sebuah sistem adalah cara pandang yang mudah dalam mengatasi permasalahan,yang kemudian akan erat kaitannya dengan mengenali potensi yang akan saya tulis.

Di balik sosok kehidupan manusia yang penuh misteri,ternyata masing-masing manusia terlahir di dunia ini dibekali oleh Allah dengan potensi atau bakat yang akan digandrungi oleh hatinya.Semakin mampu menggali potensi dirinya maka manusia dapat menjadi lebih bernilai. Alam ini diciptakan dengan suatu sistem yang menakjubkan,Ibadah-ibadahpun ditegakkan di atas sistem,dan Islampun berdiri pada sebuah sistem,Islampun berjaya karena adanya sistem dan pembagaian tugas.Cobalah kita runut perjalanan sejarah Rasulullah,seorang pemimpin,panglima tertinggi,manusia sempurna yang sangat piawai dan paham dengan potensi-potensi yang dimiliki para sahabatnya.Sehingga Rasulullah tepat membagi tugas kepada sahabat-sahabatnya sesuai dengan potensi yang mereka miliki,yang pada akhirnya misi ajaran Islam berhasil tertancap diberbagai penjuru dunia.

Misalnya saja,Abu Bakar dan Umar bin Khaththab berperan sebagai lembaga permusyawaratan dan ahli yang berpengalaman. Khalid bin Walid berperan sebagai ahli strategi perang untuk menghantam musuh, Ibnu Abbas,Zaid usamah,Abu hurairah,dan Aisyah berperan sebagai lembaga-lembaga pendidikan tinggi yang mencetak para ulama yang cerdas dan cendikiawan, Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin `Auf merupakan anggaran belanja keliling untuk menutupi kekurangan dan mengentaskan kemiskinan.

Sistem dan pembagian tugas yang tepat inilah yang akhirnya membawa islam menyeberangi lautan dan belahan dunia guna menancapkan panji-panjinya yang mulia. Banyak sekali pelajaran yang harusnya bisa kita petik dari perjalanan Rasulullah,tidak heran kalau agama islam selalu menganjurkan untuk berpegang teguh dengan Al qur`an dan sunnah Rasul karena memang di dalam keduanya sudah lengkap..sempurna,tidak perlu ditambah-tambah dan tidak perlu dikurangi,begitu juga dengan pelajaran pentingnya mengenali potensi diri yang telah Rasulullah ajarkan. Tidak mampunya kita mengenali potensi dan bakat yang ada,akan membuat diri kita lemah,sebaliknya dengan mengenali dan dapat mengembangkan potensi yang kita miliki maka diri kitapun akan semakin kuat dan bernilai.

 

http://mediaonlinenews.com/pengembangan-diri/cara-menggali-potensi-dan-memaksimalkan-bakat#sthash.8Wjb0TUY.dpuf

http://mediaonlinenews.com/pengembangan-diri/cara-menggali-potensi-dan-memaksimalkan-bakat

http://www.oktobo.com/kekuatan/sign-cara-mengetahui-potensi-diri/

http://sarwana09.blogspot.co.id/2013/01/menggali-pontensi-diri.html

https://akiragats.wordpress.com/2008/05/07/pentingnya-mengenali-potensi-diri/

Pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Setiap manusia pasti mendambakan tubuh yang bersih dan sehat. Karena, apabila setiap manusia mempunyai tubuh yang bersih dan sehat, setiap kegiatan dan aktivitas yang dilakukan akan berjalan dengan optimal. Namun, terkadang hal itu sulit terlaksana karena berbagai situasi yang kurang memungkinkan. Penerapan pola hidup bersih dan sehat adalah kuncinya. Pola hidup bersih dan sehat perlu diterapkan. Mengingat banyak orang yang sangat lalai dalam menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya. Padahal, kelalaian itu akan berdampak besar bagi dirinya sendiri dan orang banyak.

Banyak faktor penunjang agar hidup kita dapat sehat. Salah satunya ditopang dengan lingkungan yang bersih. Dapat dikatakan keduanya bagaikan dua sisi mata uang logam yang berbeda, analoginya mau sehat harus bersih dan mau bersih maka akan sehat.

Pola hidup bersih dan sehat harus mulai diterapkan dari ruang lingkup yang kecil seperti keluarga. Mulai dari membersihkan badan secara teratur dan penerapan cuci tangan yang bersih, dll. Ditanamkannya perilaku hidup yang bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat. Apabila pola hidup bersih dan sehat mulai diterapkan di dalam keluarga, maka hal itu dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penerapan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keluarga merupakan unsur terkecil namun mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas dan mutu bangsa tersebut. Termasuk mutu dalam kesehatan. Bangsa yang sehat adalah bangsa yang memiliki derajat kesehatan masyarakat yang tinggi. Derajat kesehatan masyarakat yang tinggi akan meningkatkan produktivitas bangsa tersebut.

Yang sering menjadi permasalahan adalah bagaimana cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat terutama di dalam keluarga? Mengapa pola hidup bersih harus diterapkan di dalam keluarga? Dan, mengapa pola hidup bersih dan sehat menjadi cerminan pribadi bangsa.

Hidup Bersih Dan Sehat Cerminan Pribadi Bangsa

Bersih dan sehat adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Apabila kita ingin bersih maka akan menjadi sehat. Apabila kita ingin sehat maka kita harus bersih terlebih dahulu. Karena kesehatan akan terwujud dari kebersihan. Motto “kebersihan adalah pangkal kesehatan” tak akan pernah lekang karena panas.

Hidup bersih dan sehat adalah dambaan setiap manusia. Karena semua kegiatan dan aktivitas manusia di dunia ini sangat bergantung pada kebersihan dan kesehatan. Sebagai contoh, apabila kita tidak bersih dalam merawat tubuh kita maka kesehatan kita akan terganggu dan akan mengakibatkan terserang penyakit.

Pola hidup bersih adalah suatu kegiatan yang biasa dilakukan untuk mewujudkan suatu nilai kebersihan pada diri. Hal ini menyangkut tingkat kesadaran tiap individu akan kebersihan. Apabila seorang individu telah sadar akan pentingnya suatu kebersihan, maka pola hidup bersih akan ia terapkan. Sebaliknya, apabila tingkat kesadaran akan kebersihan seorang individu rendah, maka pola hidup bersih akan jauh dari dirinya. Sama halnya dengan pola hidup sehat, pola hidup sehat adalah suatu kegiatan yang biasa dilakukan untuk mewujudkan suatu nilai kesehatan pada diri. Untuk mewujudkan suatu nilai kesehatan, harus berkaitan dengan kebersihan. Nilai pokok dari kesehatan adalah kebersihan. Sehat akan terwujud apabila kebersihan telah diterapkan.

Contoh pola hidup bersih antara lain menjaga kebersihan diri sendiri, membersihkan lingkungan dengan baik, dan buang air kecil dan besar pada tempatnya. Contoh pola hidup sehat antara lain tidak merokok, sarapan pagi, makan buah dan sayur, cuci tangan, gosok gigi, dan rajin berolahraga. Namun, terkadang banyak orang yang lalai dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Tanpa disadari, penerapan pola hidup bersih dan sehat akan berdampak pada kelangsungan hidup kita. Seperti hal kecil saja yaitu menggosok gigi sebelum tidur, mencuci tangan dan kaki. Hal-hal seperti itu adalah perwujudan pola hidup bersih dan sehat yang lama telah kita tinggalkan. Oleh karena itu, setiap orang penting untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Penerapan pola hidup yang bersih dan sehat harus diajarkan sedini mungkin, sehingga akan terbiasa di kemudian hari.

Penerapan pola hidup bersih dan sehat harus dimulai dari unit yang terkecil, yaitu dari dalam keluarga. Keluarga mempunyai peranan penting untuk membentuk suatu individu. Keluarga adalah satuan yang harus terlibat dalam penerapan pola dan sikap seorang individu. Keluarga merupakan suatu wadah untuk memberikan kesadaran akan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Penerapan yang harus dilakukan di dalam keluarga di antaranya adalah membersihkan diri dengan baik dalam arti mandi, mencuci tangan dengan sabun, membersihkan pakaian, buang air kecil dan buang air besar yang bersih dan teratur, olahraga yang teratur, pola makan yang baik, dll. Salah satu manfaatnya adalah, cuci tangan memakai sabun dapat menurunkan angka kejadian diare hingga 47 persen. Ini penting karena setiap tahun masih ada kejadian diare luar biasa atau muntaber yang menelan korban jiwa. Unicef melaporkan, setiap detik satu anak meninggal karena diare. Ini membuktikan bahwa memang sangat penting menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat di dalam keluarga di antaranya adalah:

  1. Selalu membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan, sebelum tidur, sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
  2. Menggosok gigi secara teratur
  3. Berolahraga dengan rutin dan teratur
  4. Biasakan membuang sampah pada tempatnya
  5. Mandi minimal 2 kali dalam sehari
  6. Menjaga kebersihan saat buang air kecil dan buang air besar
  7. Istirahat yang cukup
  8. Makan makanan yang bergizi dan teratur
  9. Meminum air yang bersih dan telah dimasak
  10. Hindari merokok, minum minuman beralkohol, memakai narkoba.

Penerapan tersebut hendaknya dilakukan mengingat semua itu adalah kegiatan sehari-hari yang biasa kita jalani. Banyak hal positif yang dapat kita rasakan setelah kita menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Seperti, dapat terhindar dari bahaya penyakit. Sebab, hal itu adalah salah satu dampak terpenting apabila pola hidup bersih dan sehat tidak dijalankan. Contohnya, apabila kurang istirahat, tubuh akan kelelahan, anti body akan menurun dan menyebabkan mudahnya penyakit untuk menyerang tubuh kita.

Kasus di Indonesia, wabah penyakit diare adalah salah satu contoh dari kurangnya kesadaran dalam berpola hidup bersih dan sehat. Meminum air yang tidak bersih dan belum dimasak dan kurangnya gizi adalah faktornya. Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization menyatakan Setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare. Data Departemen Kesehatan mengatakan di antara 1000 penduduk terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit diare. Itu menggambarkan bahwa di Indonesia tingkat kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat sangatlah rendah.
Apabila setiap anggota di dalam keluarga menerapkan pola hidup bersih dan sehat seperti yang tertera di atas, maka keluarga tersebut dapat dikatakan sebagai keluarga sehat, mengingat semua anggota keluarga menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Apabila terus menerus diterapkan, maka setiap keluarga di Indonesia khususnya, akan menjadi keluarga sehat. Sebab, keluarga adalah satuan unit terkecil dari suatu bangsa. Keluarga yang sehat dapat membentuk masyarakat, desa dan kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi dan akhirnya bangsa yang sehat. Jadi, dimulainya pola hidup bersih dan sehat yang dilakukan oleh setiap individu di keluarga akan membentuk suatu keluarga yang sehat dan dapat mencerminkan bangsa yang sehat. Apabila pola hidup bersih dan sehat terus dilakukan , kualitas dan mutu suatu bangsa dalam hal kesehatan akan baik. Pribadi bangsa pun akan harum mengingat unit-unit keluarga di dalamnya telah mengerakkan pola hidup sehat yang menjadikan keluarga tersebut adalah keluarga yang sehat. Pemerintah adalah salah satu elemen terpenting didalam negara yang harus berperan dalam meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Yang harus dilakukan pemerintah antara lain menggalakkan gerakan bersih dan sehat, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dan membuat peraturan atau undang-undang yang berkaitan dengan penerapan pola hidup sehat dan bersih.

Berdasarkan hal tersebut, cerminan pribadi bangsa dapat dilihat dari pola hidup bersih yang dijalankan setiap anggota masyarakat, khususnya di dalam anggota keluarga. Nilai kesehatan dalam suatu bangsa pun akan baik, mengingat setiap keluarganya berperilaku hidup bersih dan sehat. Otomatis, derajat suatu bangsa akan terangkat tinggi dengan kualitas kebersihan dan kesehatan yang tercermin dari unsur terkecil, keluarga.

Menjaga Kesehatan sangatlah penting dalam kehidupan sebab itu adalah langkah yang baik untuk menjalani seluruh aktivitas dalam mencapai tujuan hidup ,jika kesehatan terganggu maka akan mempengaruhi seluruh hasil yang akan kita dpatkan juga dalam mencapai tujuan hidup nantinya.

 

Cara terbaik menjaga kesehatan
Satu Satunya sesuatu yang berharga di dunia ini selain kehormatan adalah kesehatan, untuk itu kita jangan malas untuk menjaga kesehatan apalagi menyia nyiakan dengan cara melakukan sesuatu yang bisa merusak kesehatan, banyak orang demi kesenangan tak segan segan merusak kesehatan dengan cara minim alcohol,yabu, zina, mencuri dll, perlu di ingat juga bahwa kesehatan itu bukan sekedar kesehatan fisik saja tapi juga kesehatan hati pikiran ekonomi sosial moral dan ritual, nah berikut ini ada beberapa tips bagaiamana cara menjaga kesehatan yang baik dan sederhana.
Memiliki tubuh dan badan yang sehat seumur hidup adalah dambaan setiap orang. Namun situasi dan kondisi lingkungan sekitar kita serta bervariasinya daya tubuh seseorang terhadap penyakit membuat hal impian tersebut sulit untuk dicapai. Semua orang pasti pernah sakit, namun resiko sakit dapat diminimalkan atau dikurangi resikonya dengan memperhatikan hal-hal berikut ini :

  1. Istirahat / Tidur
    Waktu yang diperlukan manusia normal untuk tidur kurang lebih 8 jam sehari atau sepertiga hari. Waktu tidur akan bertambah sesuai usia, di mana bayi, anak kecil dan manula membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dari orang dewasa dan anak muda. Tidur yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan energi di dalam tubuh, sehingga dapat menghindarkan diri kita dari berbagai serangan penyakit yang merugikan.
    2. Makanan
    Makanlah makanan yang bergizi secara teratur, tidak berlebihan dan tidak kurang. Kelebihan makanan dapat meningkatkan kadar gula dalam darah yang akhirnya menimbulkan penyakit kencing manis yang sangat berbahaya. Kekurangan makan juga dapat menyebabkan kurang gizi, darah rendah, lesu, dan sebagainya. Perhatikan pula kandungan gizi sesuai takaran yang wajar, karena berlebihan suatu zat tidak baik untuk kesehatan.
    3. Kondisi Psikis / Psikologi
    Jangan terlalu stres dengan berbagai hal dalam hidup anda. Buat apa susah, lebih baik kita bergembira. Jika pekerjaan anda membuat anda stres dan pusing tujuh keliling terus-menerus maka sebaiknya anda mulai mencari peluang bisnis atau pekerjaan lain yang tidak banyak membuat anda stres. Bila anda punya masalah ada baiknya anda bicarakan dengan orang lain yang dekat dengan anda. Beban psikis dan pikiran dapat mempengaruhi daya tahan tubuh yang efeknya dapat mengundang penyakit jasmaniah dan rohaniah. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Luangkan waktu anda untuk sesuatu yang menyenangkan bagi diri anda sendiri dan jangan sekali-kali lari ke minuman keras dan narkoba.
    4. Daya Tahan Tubuh
    Tingkatkan daya tahan tubuh anda dengan mengkonsumsi berbagai makanan atau minuman alami yang dapat menangkis serangan kuman dan penyakit. Membiasakan diri dengan jamu-jamuan tradisional atau sering minum teh kental pahit setiap hari dapat mengingkatkan zat anti oksidan dalam tubuh untuk melenyapkan zat radikal bebas dari alam sekitar yang merugikan kesehatan kita.
    5. Ekonomi Finansial
    Memiliki penghasilan yang cukup untuk keperluan sehari-hari dan tabungan untuk masa depan yang halal akan membuat hidup anda tenang lahir dan batin. Jika anda masih berjuang dengan kebutuhan dasar maka rubahlah pola pikir anda. Bekerja sama dengan istri, suami atau kawan anda untuk merintis sebuah usaha yang memiliki peluang serta prospek yang baik, siapa tahu bisa sukses dan membuat anda terbebas dari masalah finansial. Jangan hidup boros, dan mulailah hidup sederhana walaupun penghasilan anda besar.
    6. Sosial
    Hiduplah yang rukun dengan tetangga anda di lingkungan sekitar anda. Perbanyak teman dan relasi serta jauhi permusuhan dan segala sifat dan sikap buruk pada orang lain. Istilahnya seribu teman masih kurang, satu musuh kebanyakan.sudah kebanyakan. Memiliki hubungan yang baik dengan para tetangga dan saudara sangat menguntungkan bagi anda, karena mereka dapat menolong anda sewaktu-waktu anda membutuhkannya. Pemilihan teman juga sangat penting. Pilihlah teman yang baik-baik yang bisa membantu anda dan tidak akan menjerumuskan atau merugikan anda. Timbal balik pun juga penting, di mana anda harus memberikan bantuan pada orang lain yang membutuhkan pertolongan. Kehidupan sosial yang baik dan sehat dapat membuat anda rileks dan dapat mengurangi resiko terkena gangguan kejiwaan baik yang ringan maupu yang berat.

 

Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Prinsip ini sangat penting untuk kita terapkan dalam mencegah tertular penyakit yang disebabkan oleh virus. Perlu bagi kita untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan PHBS, kita dapat terhindar dari banyak jenis penyakit dan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya yang tidak perlu untuk pengobatan.  Adapun yang termasuk dalam PHBS adalah:

  1. Menggunakan air bersih. Air yang terkontaminasi kotoran manusia dapat menjadi sarana penyebaran virus seperti Hepatitis A, Rota virus dan enterovirus. Penting untuk menjaga sumber air kita tidak terkontaminasi, terutama bila menggunakan sumur serapan.
  2. Menggunakan jamban yang sehat. Menggunakan jamban yang sehat juga dapat mencegah penyebaran virus penyebab Hepatitis A, enterovirus dan rotavirus.
  3. Jauhi seks bebas dan perilaku seks beresiko. Beberapa virus penyebab penyakit berbahaya ditularkan melaui hubungan seksual misalnya HIV, Hepatitis B, HPV.
  4. Rutin mencuci tangan dengan sabun. Mencuci tangan dengan sabun masih merupakan salah satu cara yang murah dan efektif untuk mencegah penularan penyakit, termasuk yang disebabkan oleh virus. Cuci tangan dengan sabun harus dilakukan paling tidak pada saat selesai menggunakan toilet, sebelum dan sesudah makan.
  5. Berolahraga. Olahraga membantu tubuh kita menjadi bugar, sehingga memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dalam menangkal infeksi virus.
  6. Konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran. Buah dan sayur secara alami mengandung vitamin, mineral dan antioksidan yang sangat diperlukan tubuh untuk menangkal infeksi virus. Vitamin yang terkandung secara alami dalam buah dan sayur jauh lebih baik di bandingkan yang sintetis.
  7. Tidak meludah atau membuang dahak/ingus sembarangan. Ludah,dahak atau ingus dapat menjadi media penyebaran virus. Dengan tidak membuang ludah, dahak ingus sembarangan, qt menghormati hak org lain untuk sehat.
  8. Tidak merokok. Rokok dapat menurunkan kemampuan sistem daya tahan tubuh dalam menghadapi infeksi virus. Bahkan perokok pasif juga bisa mengalami hal yang sama, bahkan lebih berat daripada perokok aktif!
  9. Berantas sarang nyamuk dengan 3 M . Virus dengue dapat menyebabkan penyakit Demam Berdarah yang dapat berakibat fatal. Dengan menerapkan 3M (Menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan airdan Mengubur barang2 bekas) membantu kita terhindar dari infeksi virus yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti ini.
  10. Hindari jajanan-jajanan yang tidak bersih. Jajanan yang tidak bersih, terpapar sampah, diolah dengan bahan yang tidak bersih atau dihinggapi lalat, sangat mungkin telah terkontaminasi oleh banyak virus penyebab penyakit.

Masih banyak aspek perilaku hidup bersih dan sehat lain nya yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menerapkan PHBS akan membantu kita terhindar banyak sekali penyakit yang disebabkan oleh virus. Namun ada pula aspek-aspek khusus yang perlu kita bahas secara lebih mendalam pada kesempatan yang akan datang. Kesimpulan yang dapat kita ambil kali ini adalah : meskipun infeksi virus, tampak begitu menakutkan dan mudah sekali menyebar, beberapa tidak dapat diobati dan bahkan dapat menyebabkan kematian, namun infeksi virus dapat dicegah. Dan pencegahan nya tidak membutuhkan biaya yang mahal ataupun prosedur yang rumit, cukup dengan membiasakan diri memiliki Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Maka, mari kita mulai Hidup Bersih dan Sehat.

 

http://ancataniaga.blogspot.co.id/

http://sepakatmedikaptk.blogspot.co.id/p/pencegahan-lebih-baik-daripada-mengobati.html

 

Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Kampus

Bagaimana anda menerapkan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan berkampus??

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar yang penting dalam kehidupan pemerintah dan masyarakatnya. Pilar-pilar itu tercermin dalam tiap-tiap sila Pancasila. Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal yang wajib dilakukan bagi tiap-tiap warga negara.

Namun, dewasa ini implementasi Pancasila hanya menjadi teori di sekolah, kampus, atau lembaga pendidikan lainnya. Pancasila hanya dijadikan suatu simbol tanpa ada tindakan konkret bagi terwujunya masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Mahasiswa yang merupakan agen of change yang seharusnya menggerakkan implementasi pancasila kini mulai hilang semangatnya.

 

  1. Lahirnya Pancasila

Kemerdekaan bangsa Indonesia pertama kali diumumkan oleh Pemerintah Militer di Indonesia pada tanggal 17 September 1944 oleh perdana Menteri Koyso, bahwa dalam waktu dekat akan dibentuk suatu badan yang bertugas mempelajari langkah-langkah mana yang perlu diambil sebagai persiapan kemerdekaan. Penyampaian tersebut sebagai lanjutan pada tanggal 29 April 1945.

Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tnggal 28 Mei 1945 telah dilantik resmi oleh badan yang diketuai seorang jepang, akan tetapi kenyataanya dipimpin secara bergiliran oleh dua orang ketuan muda, yaitu Dr. Rajiman Wediodinigrat dan R.P. Suroso. Pada mulanya anggotanya yang berjumlah 63 orang. Badan ini mengadakan dua kali sidang yang pertama kali pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni dan yang kedua pada tanggal 10-17 Juli 1945.

Dalam sidang pertama kali yang dikemukakan oleh Ketua Dr. Rajiman meminta kepada para anggota agar memaparkan pendapat mereka tentang apa yang akan dijadikan dasar Indonesia Merdeka. Sementara anggota berpendapat bahwa pernyataan itu akan membawa ke persoalan filsafat dan menghambat penyusunan konstitusi, soal dasar negara tersebut sidang pertama. Yang dimaksud adalah suatu “hilosophisce grondslang”dikatakan sebagai falsafah, yaitu pikiran yang sedalam-dalamnya, untuk diatasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Dasar serupa dianggap perlu karena Negara sebagai suatu organisasi kemasyarakatan yang hanya berfungsi sebagai suatu gambaran yang jelas tentang hakikat, dasar dan tujuannya. Oleh sebab itu pendiri Negara pertama harus mempunyai gambaran dasar yang jelas tentang negara yang dimaksud dan tempat warga negara didalamnya. Gagasan dasar akan menjadi landasan dan pedoman bagi kerja sama antar pemerintah sebagai pemimpin negara dan rakyat sebagai mereka yang dipimpin.

Dalam perumusan Pancasila ini ada dua tokoh diantaranya sebagai berikut :

  1. Prof.Dr. Supomo pada tanggal 31 Mei 1945 terdapat pokok-pokok pikiran

yang tidak banyak berbeda seperti berikut :

  1. Negara Indonesia Merdeka hendaknya merupakan negara nasional

yang bersatu dalam arti totaliter atau integralistik.

  1. Setiap warganya dianjurkan agar takluk kepada tuhan, tetapi urusan agama hendaknya terpisah dari urusan negara dan diserahkan kepada golongan-golongan agama yang bersangkutan.
  2. Dalam susunan pemerintahan negara harus dibentuk suatu Badan Permusyawaratan, agar pemimpin negara dapat bersatu jiwa dengan wakil-wakil rakyat secara terus-menerus.
  3. Sistem ekonomi Indonesia hendaknya diatur berdasarkan asas

kekeluargaan, system tolong-menolong dan system kooperasi.

  1. Negara Indonesia yang berdasar atas semangat kebudayaan Indonesia

yang asli, dengan sendirinya akan bersifat negara Asia Timur Raya.

Prof. Supumo dengan tegas menolak aliran individualisme dan liberalisme maupun teori kelas ajaran Marx, dan Lenin, sebagai dasar Indonesia Merdeka, dan menandaskan bahwa politik pembangunan negara harus disesuaikan dengan susunan masyarakat Indonesia. Maka negara kita harus berdasar atas aliran pikiran (staaside) negara yang integralistik, negara yang bersatu dengan seluruh rakyatnya, yang mengatasi seluruh golongan-golongannya dalam lapangan apapun. Dalam pengertian ini menurut teori ini yang sesuai dengan semangat Indonesia yang asli, negara tidak lain ialah seluruh rakyat Indonesia sebgai persatuan yang teratur dan tersusun.

  1. Muhamad Yamin dalam pidatonya pada 29 Mei 1945 mengusulkan sebagai dasar negara lima sila berikut : Ketuhanan YME, Kebangsaan persatuan Indonesia, rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, kerakyatan yang dipimpin oleh hikamt kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosialbagi seluruh rakyat Indonesia. Kelima sila tersebut juga tercantum dalam rancangan pembukaan UUD yang diserahkannya sesudah pidatonya, tetapi dalam rumusannya yang sedikit berbeda dan hamper sama dengan rumusan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945, seperti berikut : …. Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam satu undang-undang dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam satu susunan negara Repuplik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasar kepada : ketuhanan Yang Maha Esa, kebangsaan persatuan Indonesia dan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, kerakyatan yang dipimpin oleh kihmty kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

  1. Pancasila sebagai Sumber Nilai

 

  1. Pengertian nilai pancasila

Sesuatu dikatakan nilai atau berharga jika sesuatu itu memberikan manfaat, atau berguna, berfaedah. Dengan demikian nilai berarti harga, manfaat, guna, atau faedah. Nilai merupakan suatu ukuran, patokan, anggapan dan keyakinan yang menjadi panutan orang dan kelompok atau masyarakat tertentu. Sedangkan norma merupakan aturan-aturan yang disertai dengan sanksi tertentu untuk mencapai nilai-nilai.

Menurut Notonagoro nilai dibagi dalam tiga kelompok yaitu :

1)      Nilai materiil, yaitu nilai yang dilihat dari hasil guna dari sesuatu seperti benda bagi manusia.

2)      Nilai vital, yaitu sesuatu yang berguna bagi manusia, untuk kegiatan aktivitasnya.

3)      Nilai kerohanian, yaitu segala yang bernilai bagi rohani manusia dan mengandung kebenaran, keindahan, moral dan religius.

 

Menurut G. Efereelt dibagi menjadi lima bagian yaitu nilai-nilai ekonomi, nilai-nilai rekreasi, nilai-niai, perserikatan, nilai-nilai kejasmanian, dan nilai-nilai watak. Dari kelima bagian nilai tersebut dapat diperinci sebagai ciri-ciri sosial sebagai berikut :

  1. a)      Hasil interaksi sosial antar warga masyarakat
  2. b)      Bukan pembawaan sejak lahir
  3. c)      Terbentuk melalui proses belajar
  4. d)     Dapat mempengaruhi perkembangan pribadi
  5. e)      Berhubungan satu sama lain
  6. f)       Bervariasi antara budaya yang satu dengan yang lain

Nilai-nilai pancasila yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila pancasila dimana antara sila-sila tersebut saling berkaitan dan secara utuh tidak dapat dipisahkan yang dijadikan suatu ukuran, patokan anggapan dan keyakinan yang menjadi panutan orang dan kelompok atau masyarakat bangsa indonesia.

 

  1. Nilai-nilai moral dalam Pancasila

Nilai-nilai moral yang terkandung dalam pancasila pada hakikatnya merupakan kesatuan moral bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar falsafah negara berarti bahwa moral bangsa telah menjadi moral negara yaitu mengikat negara sekaligus mengandung arti telah menjadi sumber tertib negara dan sumber tertib hukum serta jiwa seluruh kegiatan negara dalam segala aspek kehidupan negara.

 

Pancasila merupakan moral, sekaligus mengandung arti sebagai norma. Pancasila sebagai norma terdiri dari lima norma sebagai tercantum pada lima sila pancasila, yang memiliki unsur-unsur bersama, sehinggga dapat diterima oleh seluruh rakyat indonesia. Pancasila sebagai moral pengikat seluruh bangsa Indonesia bahkan sebenarnya seluruh umat manusia karena nilai-nilai moral yang terkandung di dalam pancasila bersifat universal.

Nilai – Nilai Pancasila

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Makna sila ini adalah:

  1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  2. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
  3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
  4. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
  5. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Makna sila ini adalah:

  1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
  2. Saling mencintai sesama manusia.
  3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
  4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
  5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
  6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
  9. Persatuan Indonesia

Makna sila ini adalah:

  1. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  2. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
  3. Cinta akan Tanah Air.
  4. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
  5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
  6. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Makna sila ini adalah:

  1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
  2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
  4. Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Makna sila ini adalah:

  1. Bersikap adil terhadap sesama.
  2. Menghormati hak-hak orang lain.
  3. Menolong sesama.
  4. Menghargai orang lain.
  5. Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama

Pancasila merupakan moral, individu bangsa indonesia dan karena telah ditetapkan sebagai dasar negara maka pancasila sekaligus menjadi moral negara. Sebagai moral individu mengatur sikap dan tingkah laku  orang perorang masing-masing sebagai berikut

  1. Sila pertama mewajibkan untuk mengakui dan memuliakan Tuhan Yang Maha Esa
  2. Sila kedua mewajibkan untuk mengakuai dan memperlakukan semua, dan setiap orang sama tanpa alasan atau diskriminasi
  3. Sila ketiga mewajibkan untuk menjunjung tinggi dan mencintai tanah air, bangsa dan negara indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingannya, mengambil sikap yang solider dan layak terhadap sesama warga negara.
  4. Sila keempat mewajibkan untuk ikut serta dalam kehidupan politik serta pemerintahan negara.
  5. Sila kelima mewajibkan untuk bersikap adil, berjiwa sosial, memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan orang-perorang masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan lahir batin bagi seluruh rakyat indonesia.

 

  1. Nilai pancasila sebagai dasar negara

Pancasila menjadi sumber dari segala sumber hukum di indonesia. Seluruh peraturan perundang-undangan mulai dari undang-undang dasar, peraturan pemerintah dan peraturan lainnya harus bersumber pada pancasila.

 

  1. Nilai pancasila sebagai ideologi negara

Sebagai ideologi atau pandangan hidup bangsa, pancasila menjadi arah dan pedoman bagi hidup bangsa indonesia untuk mencapai cita-cita mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur lahir dan batin. Oleh karena itu pancasila harus kita pertahankan. Pancasila harus kita perjuangkan terus menerus keberadaan dan pengalamannya disegenap aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara indonesia.

 

  1. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila

Sebaga dasar dan ideologi negara, nilai-nilai yang terkandung didalam sila-sila pancaila itu antara lain sebagai berikut:

1)      Nilai ideologi

Ideologi yaitu pandangan dan sikap hidup. Ada berbagai antara lain ideologi pancasila; ideologii komunis; ideologi agama; ideologi nasional; ideologi politik; dan sebagainya. Pandangan sikap hidup bangsa indonesia berdasarkan pancasila. Oleh karena itu manusia indonesia harus bertuhan, berperikemanusiaan, mengutamakan persatuan, berjiwa demokrasi atas dasar msyawarah; dan berkeadilan sosial terhadap sesama. Pandangan hidup ini menjadi dasar kehidupan rakyat indonesia. Pancasila merupakan sikap bangsa indonesia dalam menghadapi hidup.

 

2)      Nilai politik

Nilai politik yaitu nilai kenegeraan. Pancasila dijadikan dasar negara. Segala hukum dan perundang-undangan bersumber pada pancasila. Pancasila merupakan sumber dari sgala sumber hukum di indonesia.

 

3)      Nilai ekonomi

Nilai ekonomi yang terkandung dalam pancasila yaitu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas kekeluargaan. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Misalnya air, uuudara, minyyyak dan gas bumi, dan lain-lain yang menjadi bahan pokok bagi hidup manusia.

 

4)      Nilai sosial

Sila kelima pancasila yang berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung nilai sosial”. Atas dasar sila kelima, dijiwai oleh sila-sila lain. Pemerintah berusaha mewujudkan keadilan sosial bagi seluuh rakyat indonesia. Anak yatim piatu, orang cacat, manusia lanjut usia dipelihara oleh negara. Misalnya berdirinya rumah-rumah yatim, panti asuhan, rumah rehabilitasi, panti jompo, dan lain sebagainya.

Sikap sosial tersebut telah menjadi jiwa bangsa kita terbukti ketika saudara-saudara kita dari aceh dan sumatra utara terkena bencana alam gelombang tsunami semua warga ikut membantu meringankan dengan memberikan sumbangan sesuai kemampuan mereka.

 

5)      Nilai kebudayaan

Pancasila memiiki nilai luhur dari budaya bangsa indonesia. Budaya pancasila merupakan budaya asli indonesia. Bangsa indonesia hidup bertakwa kapada Tuhan, rukun, suka menolong, kerja sama, saling menghormati, sopan, menjaga kesatua dan persatuan, ikut serta membela negara, rela berkorban, mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan sendiri, tidak mengutamakan pendapat sendiri, dan tidak memaksakan kehendaknya kepada orang lain.

 

  1. Sila “Ketuhanan yang Maha Esa” Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai Falsafah Hidup, Etika Politik, Ideologi Nasional, dalam Sejarah perjuangan bangsa, dalam Praktek Kenegaraan dan sebagai Paradigma kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

apabila diterapkan di masyarakat dan dikampus bisa dilaksanakan dengan cara melandasi segala aktivitas dan kegiatan sehari-hari berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah diajarkan dalam agama masing-masing individu. Bilamana hal ini dilaksanakan dengan sepenuhnya oleh semua masyarakat akan tercipta kehidupan yang rukun, harmonis, dan sejahtera.

Contoh penerapan sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” di masyarakat dan di kampus

  • Percaya dan Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan kepercayaan yang berbeda-beda.
  • Membina kerukunan hidup antar dan sesama umat beragama.
  • Hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

 

  1. Sila “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. Kemanusiaan mengandung arti hubungan antar manusia dan didasari oleh sifat yang adil serta berakhlak. Makna adil disini berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya agar terwujud keberimbangan.

Contohnya di masyarakat dan di kampus

    •       Mengakui dan mempelakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk     ciptaan Tuhan.
    •       Mengakui dan menghargai kesamaan drajat antar umat manusia.
    •       Mengembangkar rasa saling mencintai dan menyayangi sesama manusia.
    •       Tidak berlaku semena-mena terhadap orang lain.
    •       Harus berani membela kebenaran.
    •        Saling menghormati dan bekerjasama sesama manusia.

 

 

  1. Sila “Persatuan Indonesia” merupakan hakikat-hakikat yang menyatu menjadi satu dan tidak dapat dipisahkan.

Nilai-Nilai Persatuan

  • Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Cinta dan bangga kepada tanah air dan bangsa serta rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa.
  • Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  • Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Contohnya di masyarakat dan di kampus

  1. Apabila ada kerja bakti atau gotong royong di masyarakat atau di kampus hendaknya semua warga atau mahasiswa ikut melaksanakanya dan menyangkut seluruh elemen masyarakat, tidak memandang kedudukan jabatan, ekonomi, atau bahkan pendidikan.

 

 

 

  1. Sila “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”

Nilai Kerakyatan

  • Setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama
  • Mengutamakan musyawarah diliputi oleh semangat kekeluargaan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama serta tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah serta melaksanakan hasil keputusan musyawarah dengan penuh rasa tanggung jawab.
  • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mempergunakan akal sehat sesuai dengan hati nurani yang luhur dalam bermusyawarah.
  • Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

 

 

  1. Sila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

Nilai Keadilan sosial

  • Suka bergotong-royong serta mengembangkan sikap kekeluargaan dan adil terhadap sesama.
  • Menghormati hak orang lain serta menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Suka menolong orang lain dan menghindari sikap pemerasan.
  • Menyadari bahwa hak milik berfungsi sosial dan mempraktekkan dalam kehidupan sosial.
  • Mencerminkan sikap hemat dan sederhana.
  • Rajin dan suka bekerja keras serta menghargai hasil karya orang lain.
  • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan yang merata dan berkeadilan sosial.

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sila Persatuan Indonesia merupakan pedoman dan kunci keberlngsungan bangsaIndonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama dan ras serta kebudayaanini, terutama dalam mendongkrak semangat generasi pemuda Indonesia untuk mempertahankan keutuhan Bangsanya. Dimana generasi muda itu adalahmahasiswa yang merupakan makhluk sosial yang ada dalam kehidupan kampusdimana dalam kehidupan kampus yang juga merupakan lingkungan sosial,mahasiswa akan dibentuk sistem pergaulannya untuk membentuk kepribadiannya.Untuk memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika, mahasiswa dapat mengimplementasikan sila persatuanIndonesia dalam kehidupan kampus, misalnya dengan berorganisai. Karena dalam beorganisasi mahasiswa dapat bekerja sama sehingga timbul kebersamaan.Apabila mahasiswa-mahasiswa yang ada diseluruh kampus memiliki jiwakebersamaan yang kuat, tanpa memandang adanya perbedaan, tentunya hal iniakan membawa kepada sebuah kemajuan dan dobrakan baru baik dalamlingkungan kampus maupun secara global.

Referensi        : http://arsy22.blogspot.co.id/2015/01/contoh-penerapan-pancasila-di.html

https://id.scribd.com/doc/138312016/Implementasi-Nilai-nilai-Pancasila-Dalam-Kehidupan-Kampus

http://iszty.blogspot.co.id/2012/05/implementasi-nilai-nilai-pancasila.html

Implementasi Nilai- Nilai Keilmuan dalam Proses Belajar

Nilai-nilai Pendidikan memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik.Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya.Oleh karena itu, hakikat dari nilai-nilai pendidikan dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda.

Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan Nilai-nilai Pendidikan pada lembaga pendidikan formal.Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian masal dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya.Bahkan di kota-kota besar tertentu, seperti Jakarta, gejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangat meresahkan.Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukan kepribadian siswa melalui peningkatan intensitas dan kualitas pendidikan budi pekerti.

Nilai Estetika Pendidikan

Bahasa memang memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional.Begitu pentingnya bahasa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga perlu suatu kebijakan yang berimplikasi pada pembinaan dan pembelajaran di lembaga pendidikan. Salah satu bentuk pembinaan yang dianggap paling strategis adalah pembelajaran bahasa Indonesia, bahasa Sunda, bahasa Jawa, dan bahasa lainnya di sekolah. Dalam KTSP, bahasa Indonesia termasuk dalam kelompok mata pelajaran estetika. Kelompok ini juga merupakan salah satu penyangga dari kelompok agama dan akhlak mulia.Ruang lingkup akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral.

Tujuan rumpun estetika tersebut dijabarkan dalam pembelajaran yang bertujuan agar peserta didiknya memiliki kemampuan antara lain

  1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis
  2. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. Tujuan tersebut dilakukan dalam aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Nilai-Nilai Moral Pendidikan

Konflik batin dialami sejumlah siswa SMA beberapa menit setelah mendengarkan pelajaran tentang nilai-nilai moral.Dalam ruang kelas, guru memperkenalkan dan mengajarkan nilai saling menghargai, menghormati sesama, menghindari tindak kekerasan, hidup jujur, dan berlaku adil.

Kontradiksi dan disintegrasi antara pendidikan nilai moral di ruang sekolah (kadang nilai ini tidak pernah ditanamkan!) dan keadaan dalam masyarakat muncul karena beberapa alasan.

            Pertama, penanaman nilai moral dalam dunia pendidikan formal umumnya masih berupa seperangkat teori mentah, terlepas dari realitas hidup masyarakat.Kurang digali akar terjadinya diskoneksitas antara penanaman nilai moral dan praksis hidup moral dalam masyarakat.

            Kedua, sebagai lembaga formal yang menyiapkan peserta didik untuk bertindak dan mentransformasi diri sesuai nilai-nilai moral, ternyata sekolah belum memiliki jaringan kerja samayang erat dengan keluarga asal peserta didik, lembaga pemerintah, nonpemerintah, dan seluruh masyarakat.

            Ketiga, adanya kesenjangan pandangan hidup antara mereka yang menjunjung tinggi dan melecehkan pesan moral dalam hidup sosial sehari-hari. Masih tumbuh subur kelompok sosial yang menghalalkan dan merestui segala cara dan jalan mencapai sasaran yang digariskan.

Nilai-nilai moral yang perlu disosialisasikan dan diterapkan di masyarakat kita dewasa ini umumnya mencakup:

Pertama, kebebasan dan otoritas:

kebebasan memiliki makna majemuk dalam proses pendidikan formal, nonformal, dan informal. Selama hayat dikandung badan, tak seorang pun memiliki kebebasan mutlak. Manusia perlu berani untuk hidup dan tampil berbeda dari yang lain tanpa melupakan prinsip hidup dalam kebersamaan. Kebebasan manusia pada hakikatnya bukan kebebasan liar, tetapi kebebasan terkontrol.Kebebasan tanpa tanggung jawab mengundang pemegang roda pemerintahan dalam republik ini untuk menyelewengkan kuasa mereka demi kepentingan terselubung mereka. Kekuasaan yang seharusnya diterapkan adalah kekuasaan nutritif yang menyejahterakan hidup rakyat banyak;

Kedua, kedisiplinan merupakan salah satu masalah akbar dalam proses membangun negara ini.

Kedisiplinan rendah! Sampah bertebaran, para pemegang kuasa menunjukkan posisi mereka dengan menggunakan “jam karet”, aturan lalu lintas tak pernah sungguh-sungguh ditaati, tidak sedikit polantas hanya duduk-duduk di bawah pondok di sudut dan mengintai pelanggar lalu lintas; kedisiplinan mengatur lalu lintas memprihatinkan; banyak oknum disiplin dalam tindak kejahatan, seperti korupsi; kedisiplinan dalam penegakan hukum positif terasa lemah sehingga kerusuhan sosial sering terulang di beberapa tempat.

Ketiga, nurani yang benar, baik, jujur, dan tak sesat berperan penting dalam proses sosialisasi nilai moral dalam negara kita.

Hati nurani perlu mendapat pembinaan terus-menerus supaya tak sesat, buta, dan bahkan mati. Para pemegang roda pemerintahan negara kita, para pendidik, peserta didik, dan seluruh anasir masyarakat seharusnya memiliki hati nurani yang terbina baik dan bukan hati nurani “liar” dan sesat. Keadaan sosial negara kita kini adalah cermin hati nurani anak-anak bangsa.Penggelapan dan permainan uang oleh pegawai-pegawai pajak, “pembobolan” uang di bank menunjukkan nurani manusia yang kian korup.

Jelas, penanaman nilai-nilai moral dalam dunia pendidikan formal sama sekali tak bersifat otonom, tetapi selalu terkait dunia lain di luar lingkaran dunia pendidikan formal. Lingkungan keluarga, pengusaha, RT, lurah, camat, bupati, wali kota, gubernur, penagih pajak, imigrasi, polisi, tentara, jaksa, pengadilan (negeri, tinggi), Mahkamah Agung, kabinet, dan presiden seharusnya memiliki dan menghidupi perilaku yang benar-benar mendukung proses penanaman, penerapan, dan sosialisasi nilai-nilai moral yang digalakkan para pendidik. Pemerintah dan masyarakat diharapkan menjadi sekolah yang dapat mensosialisasikan (terutama dalam arti menghidupi) pendidikan nilai-nilai moral.

Nilai Sosial Pendidikan

Pada sebuah diskusi mengenai adaptasi perubahan iklim melalui sektor pendidikan di Bogor beberapa waktu yang lalu, seorang peserta diskusi memaparkan pengalamannya belajar di sebuah institusi perguruan tinggi yang banyak mengajarkan tentang aspek-aspek lingkungan, namun dia merasa sistem pengajaran yang diterapkan di perguruan tinggi tersebut belum, bila tidak ingin dikatakan tidak, mampu menumbuhkan dan mengembangkan kepekaan dan kesadaran peserta ajar pada lingkungan walaupun ilmu-ilmu yang diajarkan adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan lingkungan. Lalu apa dan atau siapa yang salah? Objektifikasi peserta ajar, ketidakmampuan pengajar dalam mentransformasi nilai-nilai etika lingkungan, sistem pengajaran, atau kurikulumnya yang salah?

Ketidakmampuan pengajar dalam mentransformasikan nilai-nilai etika lingkungan. Tingkat kepakaran pengajar pada suatu bidang kadang kala membuat sang pengajar enggan untuk mentransformasikan hal-hal di luar bidang yang dikuasainya, terlebih lagi hal itu dianggap bertentangan dengan bidang yang digelutinya selama ini. Selain itu, hal tersebut pun terjadi karena sang pengajar pun belum memperoleh pengetahuan, atau belum mengaktualisasikan, nilai-nilai etika lingkungan, sehingga tentunya ia tidak mampu untuk mentransformasikan nilai-nilai etika lingkungan kepada peserta ajar.

Sistem pengajaran.Sebagaimana telah dijelaskan pada pengantar tulisan ini, sistem pengajaran di Indonesia saat ini hanya mampu membentuk peserta ajar menjadi robot-robot di mana orangtua sebagai pengendalinya dan pengajar sebagai benda yang memancarkan gelombang (kurikulum) untuk akhirnya ditangkap oleh sensor yang ada di otak peserta ajar.Akan baik kiranya bila orang tua mengarahkan anaknya untuk mengembangkan, kepekaan, kesadaran, wawasan dan kreatifitas anaknya terhadap nilai-nilai lingkungan dan didorong pula oleh pengajar dengan memberikan materi yang merangsang peserta ajarnya untuk kritis dan kreatif.Namun pada kenyataannya, saat ini hal itu masih sangatlah jarang ditemui, apalagi bila kita melihat di sekolah-sekolah maupun perguruan-perguruan tinggi negeri.

Pendekatan Dalam Penanaman Nilai

Ada lima pendekatan dalam penanaman nilai, yaitu:

  1. Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach)
  2. Pendekatan perkembangan moral kognitif (cognitive moral development approach)
  3. Pendekatan analisis nilai (values analysis approach)
  4. Pendekatan klarifikasi nilai (values clarification approach)
  5. Pendekatan pembelajaran berbuat (action learning approach) (Superka, et. al. 1976).
  1. Pendekatan Penanaman Nilai

Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach) adalah suatu pendekatan yang memberi penekanan pada penanaman nilai-nilai sosial dalam diri siswa.Pendekatan ini sebenarnya merupakan pendekatan tradisional.Banyak kritik dalam berbagai literatur barat yang ditujukan kepada pendekatan ini.Pendekatan ini dipandang indoktrinatif, tidak sesuai dengan perkembangan kehidupan demokrasi (Banks, 1985; Windmiller, 1976).Pendekatan ini dinilai mengabaikan hak anak untuk memilih nilainya sendiri secara bebas.

kehidupan manusia berbeda karena perbedaan waktu dan tempat. Kita tidak dapat meramalkan nilai yang sesuai untuk generasi yang akan datang. setiap generasi mempunyai hak untuk menentukan nilainya sendiri. Oleh karena itu, yang perlu diajarkan kepada generasi muda bukannya nilai, melainkan proses, supaya mereka dapat menemukan nilai-nilai mereka sendiri, sesuai dengan tempat dan zamannya.

  1. Pendekatan Perkembangan Kognitif

Pendekatan ini mendorong siswa untuk berpikir aktif tentang masalah-masalah moral dan dalam membuat keputusan moral.Perkembangan moral menurut pendekatan ini dilihat sebagai perkembangan tingkat berpikir dalam membuat pertimbangan moral, dari suatu tingkat yang lebih rendah menuju suatu tingkat yang lebih tinggi (Elias, 1989).

Tujuan yang ingin dicapai oleh pendekatan ini ada dua hal yang utama.Pertama, membantu siswa dalam membuat pertimbangan moral yang lebih kompleks berdasarkan kepada nilai yang lebih tinggi.Kedua, mendorong siswa untuk mendiskusikan alasan-alasannya ketika memilih nilai dan posisinya dalam suatu masalah moral (Superka, et. al., 1976; Banks, 1985).

Pendekatan perkembangan kognitif pertama kali dikemukakan oleh Dewey (Kohlberg 1971, 1977).Dewey membagi perkembangan moral anak menjadi tiga tahap (level) sebagai berikut:

  1. Tahap “premoral” atau “preconventional”. Dalam tahap ini tingkah laku seseorang didorong oleh desakan yang bersifat fisikal atau social.
  2. Tahap “conventional”. Dalam tahap ini seseorang mulai menerima nilai dengan sedikit kritis, berdasarkan kepada kriteria kelompoknya.
  3. Tahap “autonomous”. Dalam tahap ini seseorang berbuat atau bertingkah laku sesuai dengan akal pikiran dan pertimbangan dirinya sendiri, tidak sepenuhnya menerima kriteria kelompoknya.
  1. Pendekatan analisis nilai

            Pendekatan analisis nilai (values analysis approach) memberikan penekanan pada perkembangan kemampuan siswa untuk berpikir logis, dengan cara menganalisis masalah yang berhubungan dengan nilai-nilai sosial. Jika dibandingkan dengan pendekatan perkembangan kognitif, salah satu perbedaan penting antara keduanya bahwa pendekatan analisis nilai lebih menekankan pada pembahasan masalah-masalah yang memuat nilai-nilai sosial.Adapun pendekatan perkembangan kognitif memberi penekanan pada dilema moral yang bersifat perseorangan.

  1. Pendekatan Klarifikasi Nilai

Pendekatan klarifikasi nilai (values clarification approach) memberi penekanan pada usaha membantu siswa dalam mengkaji perasaan dan perbuatannya sendiri, untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang nilai-nilai mereka sendiri.Pendekatan ini memberi penekanan pada nilai yang sesungguhnya dimiliki oleh seseorang.Bagi penganut pendekatan ini, nilai bersifat subjektif, ditentukan oleh seseorang berdasarkan kepada berbagai latar belakang pengalamannya sendiri, tidak ditentukan oleh faktor luar, seperti agama, masyarakat, dan sebagainya.Oleh karena itu, bagi penganut pendekatan ini isi nilai tidak terlalu penting. Hal yang sangat dipentingkan dalam program pendidikan adalah mengembangkan keterampilan siswa dalam melakukan proses menilai. Ada tiga proses klarifikasi nilai menurut pendekatan ini.

  1. Pendekatan Pembelajaran Berbuat

Pendekatan pembelajaran berbuat (action learning approach) memberi penekanan pada usaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan perbuatan-perbuatan moral, baik secara perseorangan maupun secara bersama-sama dalam suatu kelompok.

Menurut Elias (1989), Hersh, et. al., (1980) dan Superka, et. al. (1976), pendekatan pembelajaran berbuat diprakarsai oleh Newmann, dengan memberikan perhatian mendalam pada usaha melibatkan siswa sekolah menengah atas dalam melakukan perubahan-perubahan sosial.

Menurut Elias (1989), walaupun pendekatan ini berusaha juga untuk meningkatkan keterampilan “moral reasoning” dan dimensi afektif, namun tujuan yang paling penting adalah memberikan pengajaran kepada siswa, supaya mereka berkemampuan untuk mempengaruhi kebijakan umum sebagai warga dalam suatu masyarakat yang demokratis.

Pergeseran Nilai Pendidikan

“Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung.”(Einstein)

Apa sebenarnya tujuan utama siswa sekolah menempuh ujian? mendapat kelulusan? pasti. Mendapatkan nilai yang tinggi? Tentu.Di belahan dunia manapun ketika seorang siswa menempuh ujian, 2 hal diataslah yang mereka  cari.

Tetapi adakah relevansi antara nilai dengan mutu pendidikan?Secara rasio jelas ada. Ketika seorang siswa mampu mendapatkan nilai bagus dalam ujian, dirinya akan dianggap berhasil.Setuju.Tetapi ketika seorang siswa tidak mampu  mendapatkan nilai yang bagus dan kemudian serta merta di sebut gagal, tentu hal ini tidak bisa diterima begitu saja.

Ketika pendidikan hanya sebatas ukuran numerik, maka pendidikan sudah tidak ada arti lagi.Ilmu menjadi barang mati yang tiada guna. Karena sudah menjadi barang mati maka yang ada adalah kecurangan dan kecurangan.Siswa seperti diajak berjuang  untuk mendapatkan sebuah benda yang tidak ada artinya, hingga dihalalkan segala cara  untuk meraihnya dan setelah diraih dibuang begitu.

Pendidikan adalah jiwa, pendidikan adalah norma, pendidikan adalah batu asah yang mengkilapkan mutiara bakat yang bersembunyi di dalam diri siswa. Ilmu itu yang akan mengeksistensikan dirinya sebagai anggota keluarga, warga masyarakat, warga bangsa dan dunia. Bukan sekedar deretan angka-angka mati yang tercatat dalam sertifikat kelulusan.Jauh lebih dari sekedar itu.Tubuh boleh hancur oleh kematian tetapi ilmu tidak. Ilmu tidak akan mati selama ilmu itu masih terpakai di dunia.

Gejala pergeseran nilai seperti ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara maju seperti Jepang, Eropa atau Amerika yang notabene sudah berpengalaman mencetak ilmuwan-ilmuwan bertaraf dunia.Pergeseran nilai ini mengakibatkan guncangan yang dahsyat dalam dunia pendidikan. Materialisme adalah contoh nyata dari dampak adanya goncangan ini yang selanjutnya disusul dengan perubahan mental anak didik, semula ia berangkat dari rumah untuk mengejar ilmu berubah niat menjadi pengejar nilai. Yang berbahaya lagi hal seperti ini tidak disadarinya, bahkan oleh orang tuanya sekalipun, mungkin karena tren jaman sudah seperti itu keadaannya.Kasus-kasus depresif pembantaian pelajar di sekolah yang dilakukan oleh seorang siswa yang biasanya kemudian disusul bunuh diri si pelaku atau kasus bunuh diri pelajar-pelajar Jepang yang kian mengkhawatirkan adalah juga dampak dari goncangan karena pergeseran nilai yang sedang terjadi.

Bukannya mau menafikan peranan pendidikan sebagai unsur pencetak ilmu pengetahuan, namun ketika pergeseran-pergeseran nilai seperti ini terjadi kita wajib merasa khawatir akan dunia pendidikan kedepan. Melihat pada sisi lain dari sekolah sebagai sarana pendidikan adalah hal yang sudah saatnya harus kita lakukan sekarang saya rasa. Jangan sampai pendidikan justru menjadi tempat awal tumbuhnya nilai-nilai asusila dan kecurangan dalam diri anak.Kebesaran hati dan penanaman kepahaman yang mendalam dan kontinyu tentang ilmu kepada anak adalah suatu tindakan yang mestinya harus dilakukan orang tua terhadap anak saat ini.Jangan sampai ilmu kehilangan esensi hakikat dalam diri anak didik. Pengajar, pemerintah dan orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar akan ini.

Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan

Tujuan Nilai-nilai Pendidikan adalah penanaman nilai-nilai tertentu dalam diri siswa.Pengajarannya bertitik tolak dari nilai-nilai sosial tertentu, yakni nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia lainnya, yang tumbuh dan berkembangan dalam masyarakat Indonesia. Metode yang digunakan dalam pendekatan penanaman nilai antara lain: keteladanan, penguatan positif dan negatif, simulasi, permainan peranan, dan lain-lain.

Metoda pengajaran yang digunakan Pendekatan Analisis Nilai, khususnya prosedur analisis nilai dan penyelesaian masalah yang ditawarkan, bermanfaat jua untuk diaplikasikan sebagai salah satu strategi dalam proses pengajaran nilai-nilai pendidikan. Seperti telah dijelaskan, dalam mata pelajaran ini, aspek perkembangan kognitif merupakan aspek yang dipentingkan juga, yakni untuk mendukung dan menjadi dasar bagi pengembangan sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang ingin ditanamkan.

Metoda pengajaran yang digunakan dalam Pendekatan Klarifikasi Nilai, dengan memperhatikan faktor keadaan serta bahan pelajarannya yang relevan, dapat diaplikasikan juga dalam pengajaran nilai-nilai pendidikan.Namun demikian, penggunaannya perlu hati-hati, supaya tidak membuka kesempatan bagi siswa, untuk memilih nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai masyarakatnya, terutama nilai-nilai Agama dan nilai-nilai Pancasila yang ingin dibudayakan dan ditanamkan dalam diri mereka.

Metoda pengajaran yang digunakan dalam Pendekatan Pembelajaran Berbuat bermanfaat juga untuk diaplikasikan dalam pengajaran “PPKn/PLPS” di Indonesia, khususnya pada peringkat sekolah lanjutan tingkat atas.Para siswa pada peringkat ini lebih tepat untuk melakukan tugas-tugas di luar ruang kelas, yang dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi yang berhubungan dengan lingkungan, seperti yang dituntut oleh pendekatan ini.

DAFTAR PUSTAKA

–          Banks, J.A. 1985. Teaching strategies for the social studies. New York: Longman

–          Elias, J. L. 1989. Moral education: secular and religious. Florida: Robert E. Krieger Publishing.Co.,Inc.

–          Kohlberg, L. 1977. The cognitive-developmental approach to moral education. Dlm. Rogrs, D. Issues in adolescent psychology: 283-299. New Jersey: Printice Hall, Inc.

–          Superka, D,P., Ahrens, C., Hedstrom, J.E., Ford, L.J. & Johnson, P.L. 1976. Values education Sourcebook. Colorado: social Science Education Consortium, Inc.

–          http://23veranita.blogspot.com/2008/07/nilai-nilai-pendidikan

–          http://umum.kompasiana.com/2009/04/22/pergeseran-nilai-pendidikan